FEMINIA-Marion Jola merilis single baru berjudul “Overthinking” di bawah label rekaman Universal Music Indonesia, setelah hampir satu tahun tidak menelurkan karya.
Peraih penghargaan Anugerah Musik Indonesia 2018 dan 2020 itu menghadirkan lagu yang ia ciptakan sendiri.
Dalam proyek baru kali ini, penyanyi yang akrab disapa Lala itu bekerja sama dengan Dennis Talakua sebagai music producer. Dennis juga dikenal sebagai music director sekaligus pemain gitar yang kerap menemani Marion Jola di atas panggung.
“Aku rasa sudah waktunya mengeluarkan karya yang datang dari pikiran, hati dan diri aku sendiri buat para pendengar aku. Biar mereka lebih bisa mendengar dan merasakan orisinalitas seorang Marion Jola. Bahwa ini memang aku, musik aku yang kutuangkan dalam sebuah karya,” ujar penyanyi yang akrab disapa Lala itu melalui siaran pers pada Jumat.
Sama seperti pada hampir semua lagu Marion Jola, lagu “Overthinking” mengangkat tema percintaan. Lagu ini menceritakan dua sejoli yang memiliki perasaan cinta yang kuat sehingga selalu memiliki keinginan untuk selalu bertemu.
Marion Jola mengaku inspirasi lagu ini muncul setelah ia mendengar cerita seorang teman yang kerap merasa “overthinking” karena jauh dari pacarnya.
“Dari situ tiba-tiba aja aku jadi tulis lirik gitu, tapi memang aku juga super related dengan ceritanya, aku rasa itu juga bisa dialami banyak orang, ya. Pokoknya lagu ini relate-lah dengan percintaan anak zaman sekarang,” tuturnya.
Penulisan lirik lagu dibuat Marion Jola hanya dalam waktu satu hari. Untuk penyempurnaan segi musik dan aransemen, ia mengatakan proses menggarap lagu ini membutuhkan waktu satu hingga tiga bulan.
Single “Overthinking” menyajikan musik yang up-beat dengan warna dance pop dan R n’B yang kental. Lagu “Overthinking” kini tersedia di semua platform layanan musik digital.
“Aku berharap lagu ini bisa terbang setinggi-tingginya, mengudara setinggi-tingginya, menjadi obat rindu buat banyak orang, menjadi obat bahagia bagi banyak orang. Enggak mengharapkan prestasi yang tinggi sih buat lagu ini, tapi kalau bisa, why not?” ujarnya. I ant