Beauty

[Beauty][bsummary]

Health

[Health][bsummary]

Fashion

[Fashion][bsummary]

Lifestyle

[Lifestyle][twocolumns]

Celebrity

[Celebrity][bleft]

Parenting

[Parenting][bsummary]

Community

[Community][bsummary]

Enterpreuner

[Enterpreuner][twocolumns]

Culinary

[Culinary][bsummary]

Travelling

[Travelling][twocolumns]

Putri Nurul Arifin Meninggal Dunia, Sempat Berencana Merilis



FEMINIA-Putri sulung pasangan aktris dan politisi Nurul Arifin dan Mayong Suryo Laksono, Maura Magnalia Madyaratri meninggal dunia, Selasa.

Dalam pesan singkat yang diterima wartawan, disebutkan Maura yang lahir pada 20 September 1994 menghembuskan napas terakhir pada hari ini pukul 05.37 WIB.

Putri politisi Partai Golkar yang kini Anggota Komisi I DPR itu akan disemayamkan di rumah duka yang berlokasi di Puri Cinere, Pangkalan Jati, Depok pada hari ini.

Adapun misa untuk melepas kepergian Maura akan diselenggarakan pukul 19.00 WIB, dan rencananya Maura akan dimakamkan di San Diego Memorial.

"Misa requiem akan diselenggarakan nanti malam pk 19.00 WIB, rencana pemakaman ke San Diego Memorial 26/1/22, jadwal menyusul," tulis Mayong melalui pesan singkat yang diterima wartawan.

Sempat Berencana Merilia Buku

Sebelum menghembuskan nafas terakhir, Maura sempat mengutarakan cita-citanya untuk merilis buku.

Nurul Arifin menjelaskan bahwa buku yang disiapkan putri sulungnya itu berisi tentang penggambaran diri Maura. Menurut Nurul, Maura merupakan sosok yang antimainstream.

"Dia selalu bicara apa yang dikerjakan. Belum dapat penerbit karena bukunya kontroversial," kata Nurul Arifin saat ditemui di rumah duka di Depok, Jawa Barat, Selasa.

"Dia kan anaknya nyentrik, semalam saja dengerin lagu metal yang ibu belum pernah denger sebelumnya. Menurut dia itu sosial demokrat," lanjut Nurul.
 
"Dia kan belajar S2 di Sydney University tentang social culture, kebudayaan masa kini yang nerobos segala macam. Dia berminat dengan hal seperti itu," tambah Mayong.
 
Sementara itu, Lucky yang merupakan salah satu sahabat Maura menambahkan, Maura menuangkan seluruh pengalaman hidupnya dengan jujur di buku tersebut.

"Basically, pengalaman hidupnya dia, baik buruknya, itu sejujurnya diutarakan di situ tanpa berlebihan," kata dia.
 
Di mata Nurul Arifin sebagai ibu, Maura merupakan anak yang cantik dan sangat cerdas, serta eksentrik.
 
"Maura anak yang sangat cantik, sangat baik, sangat cerdas. Mungkin karena cerdasnya itu dia menjadi eksentrik," ujar Nurul.(tar)