Beauty

[Beauty][bsummary]

Health

[Health][bsummary]

Fashion

[Fashion][bsummary]

Lifestyle

[Lifestyle][twocolumns]

Celebrity

[Celebrity][bleft]

Parenting

[Parenting][bsummary]

Community

[Community][bsummary]

Enterpreuner

[Enterpreuner][twocolumns]

Culinary

[Culinary][bsummary]

Travelling

[Travelling][twocolumns]

Mencicipi Sambal Sadis Sedap Ala Tjandra



FEMINIA-Pandemi tak melulu membuat orang mengeluh karena keadaan. Beberapa orang menganggap pandemi membuatnya lebih kreatif dan mencari peluang untuk mengatasi kondisi tak menentu saat ini. 

 Jaminan Halal dan Ekonomis
Seperti halnya Hendry Tjandra. Ia mencoba mendapatkan penghasilan alternatif di kala pandemi sekaligus untuk membantu finansial orangtua. Alhasil, terciptalah usaha kuliner Ala Tjandra. 

"Pada saat itu, saya berpikir makanan olahan orangtua saya yang bisa diterima secara umum. Idenya adalah kalau waktu kecil, ketika kita main ke rumah teman, di setiap rumah, tentu ada makanan khas rumahan yang diolah oleh orangtua teman kita. Jadi melalui ala Tjandra, kita ingin setiap orang yang membeli produk kita merasa seperti sedang main ke rumah keluarga Tjandra dan disuguhi makanan olahan keluarga Tjandra," tutur Tjandra. 

Tjandra melanjutkan ketika terbesit untuk membuat usaha kuliner, ia langsung memilih menu dengan teliti agar bisa diterima oleh konsumen dengan baik. 

"Saya sangat hati-hati dalam memilih menu. Setelah dapat, saya lanjutkan dengan proses taste test yang diberikan kepada teman dan keluarga. Ternyata mereka menyukai menu tersebut. Alhasil, saya langsung cari bahan makanan sampai konsep logo, media sosial dan packaging," tutur Tjandra. 

Mengenai menu, Tjandra melanjutkan ada tiga menu andalan yang disediakan Ala Tjandra, seperti  Sambal Sadis Sedap, Mangga Merem Melek, dan Peach-gum Penumpas Peyot.

"Best seller sih Sambal Sadis Sedap karena orang Asia pada umumnya tidak merasa nikmat jika makan tanpa Sambal," tuturnya. 

Dalam pembuatannya, Ala Tjandra dibuat dan diolah oleh orangtuanya secara langsung. Selebihnya, Tjandra bertugas untuk memilih bahan, packing, dan quality control. 

"Dengan begitu, konsumen dapat merasa yakin bahwa produk kami terbuat dari bahan pilihan yang terbaik, higienis, dan sudah melalui quality test yang ketat," tutur Tjandra. 

Bagi yang penasaran dengan menu Ala Tjandra, kini bisa dikirim ke wilayah Jabodetabek melalui kurir instan dan same-day. 

"Khusus untuk Sambal Sadis Sedap, kami dapat melakukan pengiriman ke luar kotaa (disarankan one-day service) dan kami juga sudah beberapa kali melakukan pengiriman sampai Singapura," tuturnya. 

Tantangan 

Walaupun terbilang baru merintis, Tjandra mengatakan bahwa ada tantangan tersendiri membangun Ala Tjandra. Salah satunya bahan makanan yang naik atau sedang sulit didapat. 

"Sebagai contoh ketika harga cabai rawit sangat tinggi, tetapi kita berusaha untuk tidak menaikkan harga atau dimana mangga muda sulit didapat, atau bahan peach gum yang kadang-kadang tidak konsisten kualitasnya, tetapi konsumen dapat merasa yakin bahwa kita hanya akan menjual produk yang sesuai kualitas," tutur Tjandra. 

Untuk kenaikan harga, menurut Tjandra sifatnya sementara, ia tak sungkan menerima keuntungan yang lebih sedikit akibat hal tersebut. 

Dalam membangun usahanya ini, Tjandra mengoptimalkan layanan digital atau beriklan melalui media sosial. 

"Beberapa kali menggunakan digital promotional tools Instagram atau Tokopedia. Sisanya melalui mulut ke mulut," tutur Tjandra.

Bagi konsumen yang penasaran, Tjandra memiliki tips untuk menikmati hidangan buatannya. Seperti, untuk Mangga Merem Melek, disarankan untuk dikonsumsi dengan es serut, jadi Es Serut Mangga, nikmat sekali. 

Selain itu, lanjut Tjandra untuk Peach-gum Penumpas Peyot dapat dikonsumsi hangat ataupun dingin sesuai selera dan sebaiknya dikonsumsi dalam jangka waktu paling lama 3 hari dari pembelian.

“Untuk Sambal Sadis Sedap, dapat dinikmati dengan berbagai macam lauk, sebagai cocolan snack, atau untuk diolah dengan masakan lain. Beberapa konsumen kami masak nasi goreng dengan Sambal Sadis Sedap atau sebagai penambah rasa pedas ketika makan mie instan," tutur Tjandra. (Mr/lip6)