FEMINIA-Selain mendapat sebutan sebagai gulungan ombak terpanjang di dunia, Chicama kembali mendapat julukan yang juga tak kalah membanggakan; ombak pertama yang dilindungi oleh Hukum Nasional Peru.
Di saat cuaca cerah, wisatawan bisa melihat hampir selusin ombak yang bergulung di pantai dekat desa kecil nelayan bernama Chicama.
Pantai ini tentu saja ramai didatangi oleh peselancar. Tempat menginap sampai restoran bermunculan, tapi kini pembangunannya dilarang dilakukan terlalu dekat dengan pantai.
Sejak ditetapkan pada tahun 2016, hingga saat ini orang-orang dilarang membangun apa pun hingga satu kilometer di dekat pantai Chicama yang dapat mempengaruhi bentuk gelombang, atau bahkan anginnya.
Aturan ketat tersebut berkaca pada kasus yang terjadi tahun 80-an, ketika ombak di salah satu pantai Peru, La Herradura, dirusak secara mengerikan oleh proyek konstruksi yang berlangsung di pesisir pantainya.
Mengutip Surf Line, sekelompok peselancar lalu berjuang untuk melestarikan ombak yang tersisa melalui asosiasi untuk konservasi ombak di Peru (ACOPLO)
Menurut Javier Fernández, seorang jurnalis selancar legendaris dan pendiri Tablista, majalah selancar Peru pertama, kelompok itu berniat menyelamatkan eksistensi ombak di Cabo Blanco, Pacasmayo, dan sejumlah pantai lainnya.
Inisiatif tersebut lalu memberi jalan bagi Kongres Peru untuk memberikan sanksi melalui Undang-Undang 27.280 untuk Perlindungan Ombak di Peru.
Tigabelas tahun kemudian, tepatnya pada 2013, Presiden Peru Ollanta Humala menandatangani peraturan undang-undang tersebut.
Undang-undang tersebut lalu melahirkan National Waves Registry (RENARO), yang berfungsi untuk mencatat dan melindungi ombak-ombak yang bergulung di Peru dan melindungi ombak.
Tapi melindungi ombak Chicama bukanlah tugas yang mudah. Butuh lebih dari dua tahun dan banyak dana untuk melakukan penyelidikan efek lingkungan.
Ditambah lagi pemeriksaan ke seluruh sudut di sekitar Chicama untuk membangun kasus tentang pembangunan yang mempengaruhi bentuk gulungan ombak.
Saat ini ombak di Chicama sudah terlindungi. Namun masih ada lima ombak lagi sedang dalam perjalanan untuk dilindungi.
Karín Sierralte, Direktur Eksekutif Federasi Selancar Peru, mengatakan pada saat peresmian bahwa mereka berencana untuk melindungi 130 ombak lainnya.
"Kami sangat bangga!" kata Sierra.
"Setelah 16 tahun, kami berhasil mendaftarkan gelombang pertama. Itu adalah kolaborasi yang baik demi tujuan besar ini. Segera kita akan memiliki lebih banyak ombak yang terlindungi. Saya tidak bisa mengatakan yang mana, karena beberapa orang mungkin menggunakan waktu ini untuk mulai membangun sesuatu tanpa izin dan karena itu merusak pantai-pantai di sana."
Dengan ini, Peru melangkah ke garis depan sebagai negara pertama di dunia yang melakukan perlindungan terhadap ombaknya.
Perjuangan tersebut nyatanya memberi sumbangan besar terhadap kelestarian alam, yang secara jangka panjang sebenarnya juga bisa bermanfaat dari segi ekonomi untuk masyarakat di sekitarnya.(mr/cnn)