FEMINIA-Virus SARS-CoV-2 bisa menyerang siapa pun, bahkan bayi baru lahir. Beberapa tanda perburukan pada bayi positif Covid-19 bisa terjadi dan harus segera ditangani oleh petugas medis.
Belum ditemukan bukti kuat bahwa Covid-19 bisa ditularkan pada bayi dalam kandungan. Namun bayi baru lahir tetap bisa terpapar Covid-19.
Kemungkinan infeksi Covid-19 bisa saja bukan dari ibu, proses persalinan, masa perjalanan bayi dari rumah sakit pulang ke rumah, atau interaksi bayi dengan orang lain bisa memungkinkan bayi terpapar Covid-19.
Dokter spesialis anak RSUP Persahabatan, Jully Neily Kasie mengatakan bayi yang baru lahir sangat rentan terhadap infeksi virus apa pun. Sehingga, dengan maraknya penyebaran Covid-19 dari orang ke orang akan semakin membuat risiko Covid-19 pada bayi semakin tinggi.
"Bayi belum sempurna imunitasnya sehingga rentan terpapar berbagai infeksi virus. Maka dari kontak bayi dengan banyak orang harus dikurangi untuk menurunkan risiko penularan," kata Jully dalam webinar 'Panduan Isolasi Mandiri pada Ibu Hamil, Bayi, dan Anak', Rabu (14/7).
Jully juga menekankan, penularan utama Covid-19 pada bayi adalah melalui droplet orang yang terpapar Covid-19. Sementara penularan dari ibu ke bayi dalam kandungan belum dapat dibuktikan.
"Penularan melalui ASI juga belum dapat dibuktikan, justru ASI diketahui bisa mentransfer antibodi dari ibu sehingga bayi punya antibodi untuk melawan Covid-19," ucapnya.
Bayi yang positif Covid-19 biasanya akan mendapat perawatan di rumah sakit. Terutama jika sang ibu juga menjalani perawatan Covid-19. Ibu dan bayi bisa rawat gabung jika kondisi ibu memungkinkan.
Apabila kondisi ibu positif Covid-19 bergejala berat, hingga membutuhkan perawatan di ICU maka bayi tidak akan dirawat dalam satu ruangan bersama ibu.
Bayi yang positif Covid-19 juga bisa menjalani isolasi mandiri jika tidak bergejala atau gejala sangat ringan. Pengasuh sebaiknya bukan dari kelompok risiko Covid-19 dan mampu merawat serta memantau kondisi bayi secara mumpuni.
Selama isolasi mandiri, mungkin akan timbul beberapa gejala Covid-19. Gejala ini harus diwaspadai karena bisa menjadi tanda perburukan. Jika itu terjadi, segera bawa bayi ke fasilitas kesehatan atau rumah sakit terdekat.
Berikut beberapa tanda gejala yang harus diwaspadai:
1. Demam tinggi
2. Sesak napas
3. Bayi tidak mau menyusui, baik dari dot atau ASI eksklusif
4. Muntah
5. Kejang
6. Kuning
"Apabila bayi positif Covid-19 tapi tidak ada gejala, maka akan kami pulangkan untuk diasuh di rumah. Tapi tetap dilakukan observasi selama 14 hari, bila muncul gejala ini maka harus segera menghubungi fasilitas kesehatan karena bisa jadi tanda perburukan," kata Jully.
Menghitung laju napas
Sesak napas pada bayi bisa jadi tak terlihat atau terabaikan oleh pengasuh, padahal sesak napas merupakan tanda perburukan pada pasien Covid-19. Sebaiknya pengasuh menghitung laju napas bayi secara berkala.
Normalnya anak usia kurang dari dua bulan bernapas 60 kali per menit, pada usia 2-11 bulan bayi bernapas 50 kali per menit. Jika lebih dari angka itu maka bayi sedang kesulitan bernapas.
"Segera bawa ke fasilitas kesehatan jika muncul gejala sesak napas pada bayi, laju napasnya cepat, dan dada kembang-kempis," ujar Jully.(mr/cnn)