FEMINIA-Tingginya angka kasus Covid-19 belakangan membuat tingkat keterisian sejumlah rumah sakit hampir mendekati 100 persen. Akibatnya, banyak pasien tak bisa mendapatkan perawatan di RS dan disarankan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah.
Isolasi mandiri sendiri merupakan tindakan yang dilakukan demi mencegah penularan Covid-19 ke orang lain di lingkungan sekitar. Isolasi mandiri biasanya disarankan pada pasien tanpa gejala atau memiliki gejala ringan.
Isolasi mandiri sebisa mungkin dilakukan secara terpisah dengan area aktivitas keluarga di rumah. Pasien juga disarankan untuk memiliki kamar tidur dan kamar mandi terpisah dengan yang lain. Bedakan juga peralatan makan dan minum yang digunakan.
Selain itu, pasien juga disarankan tidak melakukan kontak dengan anggota keluarga yang sehat serta menggunakan masker setiap saat berada di area luar kamar tempat isolasi.
Selama isolasi mandiri, pasien juga dapat melakukan konsultasi dengan dokter secara daring. Pasien juga disarankan memantau gejala demi mendapatkan penanganan yang tepat.
Untuk memantau perkembangan, pasien disarankan memiliki sejumlah alat kesehatan selama masa isolasi mandiri, seperti berikut.
1. Masker medis
Sudah tak perlu ditanyakan lagi, pasien yang menjalani isolasi mandiri wajib menggunakan masker saat kebetulan harus berada di area luar kamar isolasi.
Pasien disarankan menggunakan masker medis yang memiliki efektivitas menyaring 30-95 persen partikel.
2. Termometer
Demam menjadi salah satu gejala umum infeksi virus corona (Covid-19). Pada umumnya, dunia medis menyepakati bahwa suhu tubuh normal berada di kisaran 36,1-37,2 derajat Celcius. Di atas itu, Anda bisa dikatakan mengalami demam ringan.
Anda diminta waspada jika mengalami demam tinggi dengan suhu tubuh mencapai atau lebih dari 38 derajat Celcius.
Rutin lah mengecek suhu tubuh setidaknya dua hari sekali, pagi dan sore menjelang malam. Sore menjelang malam merupakan waktu di mana suhu tubuh mencapai angka paling tinggi. Atau, Anda juga bisa mengecek suhu tubuh tiga kali, pagi, siang, dan malam.
Ada beberapa jenis termometer yang tersedia di pasaran. Pada umumnya, Anda disarankan untuk tidak mengecek suhu tubuh setelah berolahraga atau mandi. Khusus termometer mulut, cek suhu tubuh sekitar 20-30 menit setelah makan atau minum.
3. Oksimeter
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mewajibkan pasien Covid-19 untuk memiliki oksimeter saat menjalani isolasi mandiri di rumah. Oksimeter digunakan untuk mengukur kadar oksigen di dalam darah.
Sebagaimana diketahui, Covid-19 dapat menyebabkan penurunan kadar oksigen secara tak terduga.
Tingkat saturasi oksigen dikatakan normal jika berada di antara 95-100 persen. Anda perlu waspada jika tingkat saturasi oksigen berada di bawah 95 persen. Kondisi ini menunjukkan adanya potensi hipoksemia atau kekurangan oksigen. Hubungi fasilitas layanan kesehatan jika mengalami kondisi tersebut.
Berbagai jenis oksimeter tersedia di pasaran. Gunakan oksimeter saat dalam keadaan istirahat demi mendapatkan hasil yang akurat.
4. Alat medis pendukung sesuai komorbid
Bagi pasien sehat tanpa komorbid, ketiga alat kesehatan di atas sudah cukup untuk memantau kondisi kesehatan selama menjalani isolasi di rumah. Namun, pasien dengan komorbid akan membutuhkan alat kesehatan tambahan yang bertugas untuk mengontrol kondisinya.
Pasien dengan hipertensi, misalnya, disarankan untuk memiliki alat pengukur tekanan darah. Sementara pasien dengan komorbid diabetes disarankan untuk menyiapkan alat glukometer untuk mengecek kadar gula darahnya secara rutin selama perawatan isolasi mandiri.(mr/cnn)