FEMINIA-Pada HUT DKI Jakarta ke-494, tak lengkap rasanya jika tidak membicarakan kuliner khasnya. Selain dipenuhi dengan gegap gempita kehidupan ibu kota, Jakarta juga menyimpan segudang cita rasa dari kuliner-kuliner bersejarah.
Bersamaan dengan hari ulang tahun Jakarta, tak ada salahnya kita menelusuri ibu kota lewat napak tilas kuliner legendaris di Jakarta Selatan.
Berikut lima kuliner legendaris di Jakarta Selatan.
1. Sate Sambas Udin Kelana (1960-an)
Panganan malam di Jalan Sambas, Jakarta Selatan, merupakan salah satu kawasan kuliner favorit turun temurun. Dari sekian banyak pedagang yang ada di Jalan Sambas, gerobak Sate Udin Kelana adalah salah satu penganan ikonik yang sudah ada sejak 1960-an.
Sate Sambas Udin Kelana dikenal dengan potongan daging ayamnya yang besar dan empuk, ditambah dengan siraman bumbu kacang kental, irisan cabai serta bawang merah yang berpadu harmonis sehingga membuat para pelanggan setianya tak mau berpindah hati.
Sate Udin Kelana juga menyediakan menu unik, yaitu telur ayam muda yang dibakar bersama daging dan kulit ayam yang renyah.
2. Gultik Blok M (1997)
Gule Tikungan atau lebih dikenal dengan Gultik menjadi makanan wajib ketika nongkrong di kawasan Blok M, Jakarta Selatan.
Gultik diketahui sudah hadir di kawasan ini sejak 1997 dengan penjaja yang mangkal di trotoar sekitar persimpangan Jalan Mahakam dan Jalan Bulungan.
Dari para penjaja Gultik inilah sebagian reputasi Blok M sebagai sentra kuliner dan hiburan favorit warga dari beragam kelas ekonomi terbentuk.
Semangkuk Gultik sendiri pada umumnya terdiri dari nasi dalam porsi kecil yang disiram kuah santan berisi daging dan atau jeroan sapi yang dipadu dengan irisan tomat, cabai rawit, dan ragam bumbunya lainnya.
Tak lupa, kerupuk putih tipis ukuran kecil menjadi pendampingnya.
3. Bubur Barito
Di antara jajaran kaki lima Jalan Radio Barito, Jakarta Selatan, terselip panganan sederhana yang sudah melegendaris. Panganan tersebut adalah bubur ayam, yang populer dengan nama Bubur Barito.
Meski sajian bubur ayam banyak ditemui di setiap sudut kota Jakarta, tapi Bubur Barito menyuguhkan sesuatu yang istimewa dan terus jadi incaran pencinta kuliner.
Sajian Bubur Barito terdiri bubur kental, yang konon saking kentalnya bubur tersebut tidak akan tumpah jika mangkuk di balik. Sebagai pelengkap, topping berupa suwiran ayam kampung yang gurih, daun seledri, potongan cakwe, serta cheese stick menjadi ciri khas dari Bubur Barito.
Untuk menambah kenikmatan bubur hangat, Anda bisa menambah telur mentah sebagai bagian dari sajian bubur ayam ini.
4. Resto Mandala (1962)
Saat bersinggah ke kawasan Pasar Mayestik, Jakarta Selatan, banyak penjaja makanan kaki lima yang menggugah selera. Namun, jika ingin mencoba sesuatu yang berbeda, Anda bisa menepi ke Resto Mandala.
Restoran ini berlokasi tak jauh dari bagian depan pasar Mayestik dengan plang namanya yang tertulis "since 1962".
Sebagaimana dilansir detik.com, pemilik Resto Mandala dan Mandala Baru merupakan kakak beradik. Kalau Resto Mandala rasanya lebih ke masakan Chinese, maka Mandala Baru cenderung Melayu katanya.
5. Sate RSPP (1960-an)
Satu angkatan dengan Sate Sambas, wilayah Jakarta Selatan juga memiliki sajian sate madura legendaris lainnya yakni Sate RSPP. Nama Sate RSPP dikenal karena lokasinya yang berada tepat di depan Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP).
Sate RSPP disebut telah ada sejak 1960-an dengan menu andalan sate ayam maduranya. Sama seperti sate ayam pada umumnya, sate RSPP ini juga memilki dua bumbu utama yaitu bumbu kecap dan bumbu kacang.(mr/cnn)