Beauty

[Beauty][bsummary]

Health

[Health][bsummary]

Fashion

[Fashion][bsummary]

Lifestyle

[Lifestyle][twocolumns]

Celebrity

[Celebrity][bleft]

Parenting

[Parenting][bsummary]

Community

[Community][bsummary]

Enterpreuner

[Enterpreuner][twocolumns]

Culinary

[Culinary][bsummary]

Travelling

[Travelling][twocolumns]

Ganti Sepatu Olahraga, Kapan Waktu yang Tepat?


FEMINIA-Sepatu menjadi salah satu yang penting diperhatikan saat berolahraga. Menggunakan sepatu yang kurang tepat dapat meningkatkan risiko cedera.

Sepatu yang digunakan terus menerus untuk berolahraga akan aus seiring waktu berjalan. Sepatu yang aus tentu perlu diganti untuk menghindari cedera.

Namun, sulit rasanya untuk menentukan berapa lama sepatu akan memasuki fase aus. Ada berbagai faktor yang mendasarinya.

Tapi, secara umum, mengutip Huffington Post, para ahli merekomendasikan untuk mengganti sepatu saat telah digunakan 300-500 mil atau sekitar 483-805 kilometer. Umumnya, jarak ini biasa ditempuh setiap 6-8 bulan. Individu yang sangat aktif bahkan disarankan untuk mempertimbangkan penggantian sepatu tiga bulan sekali.

Kendati demikian, kisaran waktu tersebut juga akan bergantung pada aktivitas yang dilakukan. Ahli podiatri, Saylee Tulpule mengatakan, orang yang melakukan olahraga HIIT beberapa kali dalam seminggu perlu mengganti sepatu lebih sering daripada seseorang yang berjalan santai selama 30 menit.

"Ada banyak faktor lain yang juga perlu dipertimbangkan, seperti bahan sepatu, medan yang dilalui pelari, berat badan, serta tipe kaki," ujar Tulpule.

Ada beberapa tanda yang perlu diperhatikan saat sepatu mulai aus, seperti berikut.

1. Terlalu lentur

Sepatu lari yang dirancang agar lentur di bagian kaki depan. Namun, jika bagi tengah dan tumit mulai melentur, tandanya Anda harus mengganti sepatu.

Bagaimana cara mengetahui kelenturan? Ahli podiatri, Wenjay Sung merekomendasikan untuk memelintir sepatu seperti akan memerasnya.

"Jika sepatu terasa begitu mudah untuk dipelintir, maka waktunya untuk mengganti sepatu," ujar Sung.

2. Aus berlebih pada sol luar sepatu

Keausan berlebih pada sol luar sepatu adalah tanda bahaya lainnya. Hal ini bisa berupa tapak yang aus atau bahkan menghilang di beberapa bagian.

"Biasanya, midsole akan rusak sebelum outsole. Jika Anda melihat keausan pada kulit atau bahkan busa di bagian luar sepatu, itu pertanda bahwa midsole sudah rusak," ujar ahli sepatu, Britany Gleaton.

Menggunakan sepatu yang aus tentu berisiko memicu sejumlah masalah kesehatan. Kaki yang terasa pegal atau sakit bisa menjadi tanda kualitas sepatu yang buruk.

Selain itu, sepatu yang kualitasnya sudah menurun juga bisa memicu ketegangan pada sendi, ligamen, otot, dan pergelangan sendiri yang bisa mengakibatkan rasa nyeri atau cedera.

Mengganti sepatu olahraga secara teratur dapat mencegah berbagai gangguan pada kaki. Keamanan seharusnya menjadi alasan utama untuk mengganti sepatu secara teratur.(mr/cn)