Beauty

[Beauty][bsummary]

Health

[Health][bsummary]

Fashion

[Fashion][bsummary]

Lifestyle

[Lifestyle][twocolumns]

Celebrity

[Celebrity][bleft]

Parenting

[Parenting][bsummary]

Community

[Community][bsummary]

Enterpreuner

[Enterpreuner][twocolumns]

Culinary

[Culinary][bsummary]

Travelling

[Travelling][twocolumns]

Ini Pertolongan Pertama yang Harus Diberikan Saat Alami Hipotermia



FEMINIA-Sebanyak 21 pelari ultramarathon di China meninggal dunia. Sebagian pelari mengalami hipotermia akibat cuaca ekstrem yang melanda di lokasi.

Musibah angin kencang dan hujan es terjadi di Yellow River Stone Forest, Gansu, China pada Sabtu (22/5) waktu setempat.

Sebanyak 172 pelari dilaporkan hilang. Banyak pelari yang tersesat mengalami hipotermia.

Cuaca ekstrem dengan suhu tubuh yang turun drastis memang bisa menyebabkan hipotermia. Kondisi ini terjadi saat suhu tubuh berada di bawah angka aman.

Dalam kondisi sehat, tubuh akan mempertahankan suhu yang relatif stabil sekitar 37 derajat Celcius. Saat lingkungan terlalu dingin, suhu inti tubuh dapat turun dan mengembangkan hipotermia.

Dalam kondisi suhu tubuh yang terus menurun, aktivitas listrik pada organ-organ tubuh seperti jantung dan otak akan terganggu. Lambat laun, organ mulai mengalami kerusakan hingga menyebabkan kematian.

Hipotermia merupakan kondisi darurat medis yang perlu segera mendapatkan penanganan. Jika suhu tubuh seseorang berada di bawah 35 derajat Celcius, segera dapatkan pertolongan medis.

Sembari menunggu pertolongan medis, Anda bisa melakukan beberapa langkah pertolongan pertama pada kasus hipotermia. Berikut mengutip laman Center for Disease and Prevention Control.

1. Bawa pasien ke ruangan atau tempat berlindung yang lebih hangat.

2. Lepaskan semua pakaian basah yang dikenakan pasien.

3. Hangatkan bagian tengah tubuh pasien seperti dada, leher, kepala, dan selangkangan dengan menggunakan selimut listrik, jika tersedia. Atau, Anda juga bisa menutupi tubuh pasien dengan selimut, pakaian, handuk, dan seprai kering yang hangat.

4. Minuman hangat dapat membantu meningkatkan suhu tubuh, tapi jangan berikan minuman beralkohol. Anda juga tak disarankan untuk memberikan minuman pada pasien hipotermia dalam keadaan tidak sadarkan diri.

5. Setelah suhu tubuh meningkat, jaga pasien tetap kering dengan tubuh yang tetap tertutupi oleh selimut hangat.

6. Carikan pertolongan medis sesegera mungkin.

Orang dengan hipotermia parah mungkin tak akan sadarkan diri. Mereka juga akan terlihat seperti tidak memiliki denyut nadi atau bernapas. Dalam kasus ini, segera dapatkan bantuan darurat.

Sembari menunggu, Anda bisa melakukan teknik CPR. Lakukan CPR hingga pasien merespons atau sampai bantuan medis telah datang. Tetap usahakan pasien berada dalam kondisi hangat saat CPR dilakukan.

Tahapan dan Gejala Hipotermia

Hipotermia umumnya berkembang dalam tiga tahap, dari ringan hingga parah. Mengutip laman Medical News Today, berikut tahapan dan gejalanya.

1. Hipotermia ringan

Pada hipotermia ringan, suhu tubuh mencapai 32,2-35 derajat Celcius. Kondisi ini biasanya diiringi gejala seperti:

- tekanan darah tinggi
- menggigil
- napas dan detak jantung cepat
- pembuluh darah menyempit
- kelelahan
- tak bisa berkoordinasi

Beberapa kasus hipotermia ringan terkadang juga diiringi gejala seperti pusing, rasa lapar dan mual, hingga kesulitan berbicara.

2. Hipotermia moderat atau sedang

Pada hipotermia moderat, suhu tubuh mencapai kisaran 28-32,2 derajat Celcius. Kondisi ini biasanya diiringi gejala seperti:
- detak jantung tidak teratur
- detak jantung dan napas melambat
- tingkat kesadaran menurun
- pupil membesar
- tekanan darah rendah
- penurunan refleks

3. Hipotermia berat

Pada hipotermia berat, suhu tubuh berada di bawah dari 28 derajat Celcius. Kondisi ini biasanya diiringi gejala seperti:
- sulit bernapas
- pupil tidak reaktif
- gagal jantung
- edema paru
- serangan jantung