Beauty

[Beauty][bsummary]

Health

[Health][bsummary]

Fashion

[Fashion][bsummary]

Lifestyle

[Lifestyle][twocolumns]

Celebrity

[Celebrity][bleft]

Parenting

[Parenting][bsummary]

Community

[Community][bsummary]

Enterpreuner

[Enterpreuner][twocolumns]

Culinary

[Culinary][bsummary]

Travelling

[Travelling][twocolumns]

Filipina Suguhkan Perayaan Flores De Mayo Secara Virtual



FEMINIA-Pandemi Covid-19 tak menghalangi Filipina untuk merayakan 'Flores de Mayo' yang digelar hari ini secara virtual lewat kanal Youtube resmi Department of Foreign Affairs (DFA) Philippines.

Miss Universe 2018 Catriona Gray menyebut gelaran virtual ini merupakan inisiatif baik mengingat Covid-19 masih jadi momok utama persoalan kesehatan dunia. 'Flores de Mayo', lanjutnya, jadi kesempatan buat Filipina untuk menunjukkan keragaman dan keindahan budayanya.

"Saya rasa saya memiliki kesempatan untuk turut serta, juga mengajak orang-orang Filipina, kita bisa merayakannya bersama. Ini pun jadi kesempatan buat desainer Filipina, talenta-talenta yang ada untuk merepresentasikan budaya kita," ujar Gray dalam gelaran 'Flores de Mayo' secara virtual, Sabtu (29/5).

Meski terdapat kata 'Flores', gelaran ini sama sekali tidak berhubungan dengan Flores di kawasan Indonesia Timur. Dalam bahasa Spanyol, 'Flores de Mayo' berarti bunga-bunga Mei. Ini merupakan festival yang dihelat tiap bulan Mei.

'Flores de Mayo' menjadi salah satu bentuk devosi pada Bunda Maria, ibunda Yesus. Dalam tradisi Katolik, Mei merupakan bulan devosi atau persembahan penghormatan khusus terhadap Bunda Maria. Di Filipina, Flores de Mayo diisi dengan novena, nyanyian, juga persembahan bunga di hadapan patung Bunda Maria di gereja-gereja.

Mengutip Filcom Center, yang menarik dalam gelaran ini adalah 'Santacruzan'. Diambil dari bahasa Spanyol, 'santa cruz' yang berarti salib suci, Santacruzan merupakan kontes kecantikan yang diadakan di hari terakhir Flores de Mayo. Perempuan-perempuan Filipina berparade mengenakan busana cantik dengan membawa sebuah salib.

Perempuan-perempuan ini berjalan bersama laki-laki Filipina rupawan di bawah lengkungan gapura mini berhias bunga asli. Santacruzan jadi bentuk penghormatan atas penemuan salib suci sejati (True Cross) oleh Helena dari Konstantinopel (Reyna Elena) dan putranya, Konstantin Agung.

Sebenarnya wisatawan dapat mengunjungi festival sekaligus menikmati keindahan budaya Filipina. Namun tur virtual yang terselenggara mampu sedikit mengobati kerinduan akan suasana 'Flores de Mayo'.

Lewat video, Anda diajak berkeliling Manila, di mana beragam individu dari berbagai latar belakang berkumpul jadi satu. Kemudian berkunjung ke Aristocrat Restaurant yang menyajikan ragam sajian khas setempat.

Di samping itu, dipamerkan pula rancangan busana dari desainer-desainer berbakat Filipina antara lain, Johnny Abad, Dave Ocampo dan Edwin Uy.

'Flores de Mayo' merupakan bagian dari proyek 'Fiesta Filipinas: An Online Celebration of Philippine Festivals' yaitu rangkaian acara online sebanyak enam bagian dan berlangsung multi-format dari Desember 2020 - Mei 2021.

Pengunjung akan mensimulasikan pengalaman festival lewat kombinasi video langsung dan pra-rekaman, lokakarya dan aktivitas langsung. Proyek bertujuan untuk memperkenalkan dan menampilkan festival, budaya, dan tradisi Filipina pada audiens global.(mr/cnn)