Beauty

[Beauty][bsummary]

Health

[Health][bsummary]

Fashion

[Fashion][bsummary]

Lifestyle

[Lifestyle][twocolumns]

Celebrity

[Celebrity][bleft]

Parenting

[Parenting][bsummary]

Community

[Community][bsummary]

Enterpreuner

[Enterpreuner][twocolumns]

Culinary

[Culinary][bsummary]

Travelling

[Travelling][twocolumns]

Desa Mas Ubud, Kampung Pemahat Patung Tertua



FEMINIA-Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif menggelar 'Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021' dengan tema 'Indonesia Bangkit"' yang merupakan salah satu program pengembangan kepariwisataan di Tanah Air.

Tujuan acara ini adalah untuk mensosialisasikan dan mengkampanyekan program 'Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021', agar dari 57 ribu desa di seluruh Indonesia yang memiliki daya tarik wisata tergerak untuk mendaftarkan desanya.

"Kami harapkan program ini mampu mewujudkan visi Indonesia sebagai negara tujuan pariwisata berkelas dunia, berdaya saing, berkelanjutan dan mampu mendorong pembangunan daerah serta kesejahteraan rakyat," kata Menparekraf Sandiaga Salahudin Uno di Desa Mas, Kabupaten Gianyar, Bali, Rabu (26/5), seperti yang dikutip dari keterangan resminya.

Ia lanjut mengatakan, serangkaian acara sosialisasi 'Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021' di mulai pada 22 Mei 2021 sampai dengan 25 Juni 2021.

Kegiatan sosialisasi yang perdana digelar di Desa Mas, yang dikenal dengan 'Kampung Wisata Banjar Tarukan Ubud Bali' karena dihuni banyak seniman lokal.

Desa Mas dipilih dalam kegiatan sosialisasi ini, karena desa ini dikenal sebagai desa pemahat tertua di Indonesia yang sudah ada sejak tahun 1930.

Sebagai pusat seni ukir patung kayu di Pulau Dewata, tidak mengherankan di sepanjang jalan Desa Mas terdapat banyak toko seni. Produk dari desa ini juga telah terkenal hingga ke benua Amerika dan Eropa.

Harga patung di Desa Mas tentu sangat bervariasi tergantung dari bahan kayu, ukuran, serta tingkat kesulitan saat pembuatannya.

Saat berkunjung, wisatawan dapat melihat langsung para seniman yang sedang memahat patung.

Selain kriya berupa karya seni pahat, di Desa Mas juga memiliki daya tarik di bidang produk kreatif lainnya seperti batik.

Bangunan balai desa dihiasi dengan ukuran relief sangat indah. Kerap dijadikan tempat berlatih panggung kesenian, masyarakat setempat sejak tahun 1970 mampu menampilkan seni drama pentas hingga ke Jakarta sebagai duta Bali.

Desa Mas juga memiliki pemandangan persawahan yang apik, sehingga bisa menjadi destinasi wisata alam yang seru.

Tak jauh dari Desa Mas, terdapat objek wisata populer lainnya seperti, Tegalalang, Gua Gajah dan kawasan Kintamani.

Selain itu, desa ini berkembang secara digital, karena desa tersebut memiliki website dan Youtube mengenai informasi kegiatan di desa wisata, sehingga bisa menjadi preferensi bagi wisatawan yang ingin berkunjung.

Banyak juga tersedia penginapan (homestay), yang sering kali digunakan bagai relawan kemanusiaan seluruh dunia. 

"Ajang ini merupakan upaya untuk mendorong desa-desa wisata berbenah dan turut serta untuk mengikuti 'Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021' bertujuan untuk membangkitkan perekonomian sektor wisata di Indonesia. 'Anugerah Desa Wisata' sebagai program unggulan dan program andalan masyarakat untuk pelaku wisata di Indonesia. Desa wisata menjadi cerminan kebangkitan ekonomi di tengah hantaman pandemi Covid-19 yang juga berimbas pada ekonomi dan wisata," kata Sandiaga.

'Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021' mengusung tujuh kategori penilaian bagi desa wisata pendaftar, di antaranya; CHSE, Desa Digital, suvenir (kuliner, fesyen, kriya), daya tarik wisata (alam, budaya, buatan), konten kreatif, homestay, dan toilet.

"Kategori tersebut diharapkan mampu mendorong berkembangnya desa wisata menjadi wisata berkelanjutan dan sebagai bahan untuk meningkatkan kualitas yang dapat diikuti oleh semua desa di Indonesia," pungkasnya.(mr/cnn)