FEMINIA-Bagi pensiunan asal Prancis, Jean-Michel Sibois, urusan bepergian tidak akan lagi sama di masa pandemi Covid-19.
Saat ini ia bergabung bersama orang-orang yang telah membeli mobil karavan untuk "melarikan diri" dalam gelembung perjalanan privat.
"Anda tidak bisa melakukan wisata seperti sebelumnya, dengan pesawat terbang menuju destinasi yang jauh," kata Sibois, yang baru-baru ini menghabiskan 50 ribu euro (sekitar Rp876 juta) untuk kendaraan rekreasinya.
Penjualan mobil karavan telah melonjak di seluruh dunia dalam satu tahun terakhir.
Sepanjang tahun 2020, penjualan mobil karavan di Eropa tercatat naik 12 persen menjadi sekitar 235 ribu unit, menurut European Caravan Federation.
Rekor penjualan mobil karavan juga tercatat di Amerika Serikat pada Maret. Sedangkan di Australia jumlah kendaraan rekreasi yang terdaftar telah mencapai 750 ribu unit.
Para wisatawan jatuh cinta dengan mobil karavan karena menikmati fleksibilitas yang ditawarkannya, memungkinkan mereka mendirikan kemah di taman karavan atau di tengah alam, menurut survei yang dilakukan di Prancis untuk produsen mobil AS Ford.
Pembeli yang lebih muda mengatakan, mobil karavan memungkinkan mereka untuk berwisata dengan dana lebih murah.
Sementara pelanggan yang lebih tua merasa mobil karavan menawarkan keamanan ekstra dalam perjalanan wisata selama pandemi.
Julie Vignaux, dari perusahaan Nomadism yang menyewakan mobil karavan mewah, mengatakan kendaraan rekreasi bisa "seperti gelembung kesehatan".
Kegembiraan pabrik
Ratusan pekerja mendekorasi mobil Fiat dan Renault untuk menambahkan tempat tidur, dapur, kamar mandi, dan jendela atap di pabrik Pilote di kota Angers, Prancis barat.
"Ini benar-benar kegembiraan. Kami memiliki banyak permintaan, banyak klien menginginkan kendaraan mereka sebelum musim panas," kata juru bicara Pilote Antoine Gueret.
Pasar kendaraan karavan telah tumbuh stabil selama bertahun-tahun, "tetapi virus Corona telah mempercepat pertumbuhannya", kata Gueret.
Berbagai ukuran kendaraan tersedia, mulai dari yang sederhana hingga yang mewah, yang harganya mencapai 200 ribu euro (sekitar Rp3,5 miliar).
Pembatasan perjalanan dan penguncian wilayah menjadi tantangan pabriknya untuk menyelesaikan pesanan.
"Setiap hari seakan menjadi pertempuran dengan waktu ," kata Gueret.
Di AS, pemesanan mobil karavan via perusahaan Airstream sudah penuh hingga tahun 2022.
"Ketika pandemi terjadi, kami mengantisipasi bahwa lebih banyak orang akan melihat Airstream sebagai pilihan yang layak untuk perjalanan yang aman, tetapi permintaan tersebut jauh melebihi harapan kami," kata kepala eksekutif perusahaan Bob Wheeler.
"Kami menerima pemesanan hingga 90 persen," kata Wheeler.
Pasar kendaraan rekreasi global diperkirakan tumbuh tujuh persen per tahun hingga 2025 setelah mencapai US$42 miliar pada 2020, menurut konsultan AS Arizton.
"Karena kendaraan ini menyediakan cara yang andal untuk bepergian, ini dianggap sebagai alternatif perjalanan teraman selama pandemi virus Corona, dengan tetap mempertahankan norma jarak sosial," kata Arizton dalam sebuah laporan.
"Lebih lanjut, peningkatan permintaan untuk perjalanan darat sebagai kegiatan wisata di tengah masa pandemi juga akan meningkatkan pertumbuhannya."
Pengembara milenial
Biasanya dilihat sebagai kendaraan wisata keluarga atau orangtua, mobil karavan sekarang juga diminati wisatawan muda.
"Milenial memiliki kemampuan finansial lebih dini dari generasi sebelumnya, sehingga mereka bisa memiliki mobil karavan di usia yang lebih muda," menurut Thor Industries.
Di AS usia rata-rata pemilik mobil karavan adalah 53. Tetapi tahun lalu terdapat lonjakan pembeli baru yang berusia sekitar 41 tahun, menurut Asosiasi Industri RVIA AS (RVIA).
Pembeli yang lebih muda menghabiskan rata-rata sekitar US$67 ribu untuk mobil karavan, lebih "royal" dari generasi yang lebih tua, menurut juru bicara RVIA Monika Geraci.
Jika belum mampu membeli, wisatawan muda juga banyak yang inisiatif menyewa atau merenovasi mobil vannya untuk menjadi mobil karavan.
Di saat sekolah teaternya di Brussel ditutup karena pandemi, pelajar asal Swiss Elise Bijou mengubah mobil vannya menjadi karavan untuk melakukan perjalanan dari Belgia ke Portugal.
"Dengan melakukan perjalanan saya bisa melalui pandemi Covid-19," katanya.(mr/cnn)