FEMINIA-Geopark Belitung mendapat nilai tertinggi di antara lima geopark di Indonesia yang sebelumnya telah berhasil masuk daftar UNESCO Global Geopark.
United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) mengakui Geopark Belitung yang berada di Provinsi Bangka Belitung sebagai kawasan geopark dunia karena memiliki beragam keunikan, dari segi geologis, flora dan fauna, sampai budaya.
"Alhamdulillah, UNESCO Global Geopark pada Sidang ke-211 Dewan Eksekutif UNESCO di Paris, Prancis, menetapkan Belitung sebagai Global Geopark," kata Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan seperti yang dikutip dari ANTARA.
"Keanekaragaman hayati di Geopark Belitung juga dikenal telah lama digunakan masyarakat untuk pembuatan obat herbal. Itulah salah satu alasan Geopark Belitung meraih nilai tertinggi di antara sejarah pengajuan geopark nasional ke UNESCO Global Geopark, yaitu 850 dari 1000 poin tertinggi," lanjutnya.
Geopark Belitung yang terdiri dari 17 geosite menjadi rumah bagi beberapa flora dan fauna endemik, seperti Ikan Hampala, Ikan Toman, Tarsius Bangka, Pelanduk, Burung Siaw, serta Tupai Kelaras.
Sedangkan tanaman asli yang tumbuh di sini ialah Pohon Pelawan, Pohon Simpor Laki, Pohon Sisilan, dan Pohon Nibong Palay.
Geopark Belitung memiliki 17 geosite yang selama ini populer sebagai objek wisata, yakni; Juru Sebrang, Terong Tourism Village, Kuale Granite Mangrove Forest, Peramun Hill Granite Forest, Tanjung Kelayang Trias Granite.
Selanjutnya, Batu Bedil Trias Granite Rock, Nam Salu Open Pit, Lumut Hill, Batu Pulas Granite Rock, Cendil Heat Forest, Tebat Rasau Cenozoic Swamp, Burung Mandi Cretacious Granidiorite, Siantu Pillow Lava, Tajam Mountain, Baginda Rocks, Punai Beach, Garumedang Tektite.
Di kawasan ini terdapat empat potensi warisan geologi bernilai tinggi, yaitu geomorfologi batuan granit di Perairan Pulau Belitong, peninggalan gunung api purba bawah laut Lava Bantal Siantu, penemuan mineral timah terbesar di Asia Tenggara pada Formasi Kelapa Kampit, dan Batu Meteorit (Tektit/Satam) yang tersebar pada zona kuarter alluvial.
Geopark Belitung merupakan geopark keenam di Indonesia yang masuk dalam daftar UNESCO Global Geopark. Sebelumnya Indonesia telah berhasil mendaftarkan Kaldera Toba, Batur, Ciletuh, Gunung Sewu, dan Gunung Rinjani.
Geopark Batur menjadi yang pertama menyandang predikat bergengsi itu pada tahun 2012, disusul Sewu (2015), Rinjani (2018), Ciletuh (2018), dan Kaldera Toba (2020).
Indonesia juga memiliki banyak kekayaan alam dan budaya yang masuk dalam daftar UNESCO, antara lain sembilan situs warisan budaya dan alam dan 18 cagar biosfer.
Ia mengatakan upacara peresmian Geopark Belitung sebagai anggota baru UNESCO Global Geopark dapat disaksikan secara live streaming dari Paris, Perancis atau melalui channel Youtube GGN Association.
"Bersama-sama, mari kita menjadi saksi sejarah peresmiannya pada 22 April 2021," kata Erzaldi.(mr/cnn)