Beauty

[Beauty][bsummary]

Health

[Health][bsummary]

Fashion

[Fashion][bsummary]

Lifestyle

[Lifestyle][twocolumns]

Celebrity

[Celebrity][bleft]

Parenting

[Parenting][bsummary]

Community

[Community][bsummary]

Enterpreuner

[Enterpreuner][twocolumns]

Culinary

[Culinary][bsummary]

Travelling

[Travelling][twocolumns]

Tips Bawa Barang Elektronik ke Dalam Pesawat agar Tak Membahayakan



FEMINIA-Aturan menonaktifkan barang elektronik wajib dipatuhi setiap penumpang pesawat, karena kondisi dan ketahanan baterai serta tekanan udara di dalam pesawat bisa berbahaya.

Jadi, saat pesawat terbang, selama pesawat berada di udara, dan hingga setelah pesawat kembali mendarat, sebaiknya tahan diri untuk mengaktifkan barang elektronik.

Selain handphone, kasus ledakan di pesawat akibat barang elektronik mungkin juga bisa terjadi pada benda-benda berbaterai yang populer dibawa penumpang, seperti headset bluetooth, powerbank, sampai rokok elektrik.

Karena aturan membawa barang elektronik bakal berbeda di setiap bandara atau negara, ada baiknya untuk menghubungi pihak maskapai penerbangan mengenai aturan membawa benda yang dimaksud.

Berikut sejumlah tips aman membawa benda elektronik dalam penerbangan:

1. Handphone atau tablet

Kru penerbangan memang menyarankan penumpang untuk menonaktifkan barang elektronik selama penerbangan. Tapi jika ingin tetap menonton film atau mendengarkan musik dari telepon genggam atau tablet, Anda bisa menggunakan fitur Airplane Mode.

Namun penggunaan fitur Airplane Mode ini tak bisa sembarangan, karena kadang hanya boleh dilakukan setelah pesawat telah stabil di udara, bukan pada saat take off dan landing.

Sama seperti membuka kaca dan menegakkan sandaran kursi, aturan dimaksudkan agar penumpang bisa mawas diri terhadap gangguan penerbangan yang umumnya terjadi dalam dua momen tersebut.

2. Headset bluetooth

Saat ini banyak alat pendengar musik yang sudah dibuat tanpa kabel dengan teknologi bluetooth berdaya baterai.

Kalau ingin tetap mendengarkan musik selama penerbangan, sebaiknya bawa headset kabel yang bisa digunakan tanpa perlu mengaktifkan mode bluetooth.

Lagipula, Anda hanya akan berada di tempat duduk sehingga tak perlu kerepotan dalam mengurai kabelnya.

Pilihlah headset dengan kabel yang juga bisa meminimalisir suara (noise cancelling), sehingga tidur bisa jadi lebih nyenyak.

3. Powerbank

Powerbank masih boleh dibawa masuk ke dalam pesawat, asalkan sedang tidak tersambung dengan barang elektronik.

Dalam penerbangan luar negeri biasanya setiap kursi difasilitasi oleh colokan USB, sehingga penumpang tak perlu menggunakan powerbank yang jika terlalu panas bisa berpotensi meledak.

Sebaiknya nonaktifkan barang elektronik yang sedang menggunakan powerbank atau colokan USB di kursi, sehingga meminimalisir baterai panas.

4. Rokok dan koper elektrik serta kamera digital

Sama seperti rokok konvensional, mengisap rokok elektrik juga dilarang selama penerbangan.

Karena berhubungan dengan benda cair dan listrik, sebaiknya kemas rokok elektrik berikut perangkatnya di tas kabin.

Pisahkan antara baterai dan cairannya, sehingga tak terjadi pengapian mendadak atau kebocoran saat tersimpan di dalam tas.

Penting juga untuk mengecek kawasan yang telah melarang keberadaan rokok elektrik.

Sama halnya dengan rokok elektrik, baterai pada koper elektrik dan kamera digital sebaiknya ikut dicopot sebelum naik pesawat. Alasannya kurang lebih sama.

Pun kalau ingin mengemas barang elektronik yang tidak digunakan selama penerbangan namun baterainya tak bisa dicopot, contohnya laptop, pastikan kalau baterainya tidak penuh 100 persen saat dalam penyimpanan.

Sementara itu, berikut sejumlah tips membawa barang non-elektronik seperti roll film, alat makan, dan botol minum, selama penerbangan:

5. Roll film

Mesin X-ray yang ada di pintu masuk bandara atau gate sangat berbahaya untuk roll film.

Sebelum film terbakar habis atau berubah warna, jangan lupa mengeluarkan roll film dari kamera sebelum masuk pintu bandara atau gate.

Kemas dalam kotak yang mudah terlihat. Jika petugas sedang tidak repot, jangan sungkan bertanya kepadanya apakah bisa memeriksa roll film tanpa masuk mesin X-ray.

6. Alat makan stainless-steel

Demi mengurangi pemakaian plastik sekali pakai, sedotan stainless-steel sedang ngetren belakangan ini. Selain sedotan, semakin banyak juga turis yang membawa sendok dan garpu berbahan sama.

Boleh saja membawa alat makan sendiri ke dalam pesawat. Namun pastikan kalau alat makan tidak memiliki ujung yang terlalu runcing, yang dapat dicurigai sebagai senjata tajam.

7. Botol minum

Sama seperti sedotan stainless-steel, botol minum juga menjadi aksesori penting untuk mengurangi pemakaian plastik.

Banyak botol minum yang tertahan masuk bandara. Hal itu dikarenakan botolnya masih berisi air.

Triknya kosongkan botol sebelum masuk pintu bandara, lalu isi airnya saat hendak menuju gate.

Saat ini semakin banyak bandara yang menyediakan keran air minum, seperti di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Bandara Internasional Ngurah Rai Bali.(mr/cnn)