Beauty

[Beauty][bsummary]

Health

[Health][bsummary]

Fashion

[Fashion][bsummary]

Lifestyle

[Lifestyle][twocolumns]

Celebrity

[Celebrity][bleft]

Parenting

[Parenting][bsummary]

Community

[Community][bsummary]

Enterpreuner

[Enterpreuner][twocolumns]

Culinary

[Culinary][bsummary]

Travelling

[Travelling][twocolumns]

Menengok Keunikan Sungai Hitam di TN Sebangau



FEMINIA-Di Taman Nasional Sebangau, Kalimantan Tengah, ada pemandangan unik berupa Sungai Hitam.

Sesuai namanya, sungai ini berwarna hitam, hingga dasarnya tak bisa dilihat langsung dengan mata telanjang.

Taman Nasional Sebangau merupakan kawasan hutan lindung yang mencakup tiga wilayah kabupaten, meliputi Katingan, Pulang Pisau, dan Palangka Raya.

Di taman nasional ini hidup beragam flora dan fauna. Beberapa yang paling sering diamati peneliti dari dalam dan luar negeri ialah orangutan, burung pelanduk, dan Ratu Anggrek.

Sungai mengalir di tengah taman nasional ini. Salah satu aliran sungai yang paling terkenal ialah Sungai Koran yang berwarna hitam.

Mengutip tulisan dari situs resmi Taman Nasional Sebangau, sungai ini berwarna hitam bukan karena tercemar, melainkan karena kandungan tannin yang tinggi yang berasal dari tanah gambut yang berada di tepiannya.

Tannin adalah semacam senyawa yang keluar dari tanah gambut. Material karbon yang telah berusia ribuan atau bahkan jutaan tahun lalu tercampur dengan air sungai.

Walau warnanya pekat, namun air sungai ini tidak tercemar, malah disebut alami dan segar.

Wisatawan yang gemar melakukan wisata pengamatan alam bisa berkunjung ke Taman Nasional Sebangau sekaligus pesiar singkat di Sungai Hitam ini.

Perjalanan dengan perahu motor sederhana biasanya dilakukan bersama pemandu dari kantor taman nasional.

Jika beruntung, wisatawan yang sedang berpesiar mungkin bisa melihat kawanan orangutan atau burung pelanduk yang sedang mencari makan di tepi sungai. Bahkan ular yang melilit dahan pepohonannya.

Masih mengutip tulisan di situs resmi mereka, pengelola Taman Nasional Sebangau menganjurkan wisatawan untuk datang menikmati alam di sana sepanjang musim hujan, sekitar bulan Desember sampai Februari setiap tahunnya.

Saat musim hujan, permukaan air sungai akan naik, hal ini akan memudahkan wisatawan untuk menjelajahi beberapa lokasi yang hanya bisa dilalui oleh kapal.

Sebaliknya saat musim kemarau, kawasan ini jadi kering sehingga wisatawan harus banyak berjalan.

Bagi wisatawan yang ingin menemui orangutan, maka penjelajahan bisa dilakukan pada siang hingga sore hari.

Kelompok orangutan biasanya datang mulai pukul 15.00 dan pergi lagi ke dalam hutan jika hari sudah gelap.

Usahakan keluar hutan sebelum malam. Kalau terpaksa berada di sana cukup lama, wisatawan bisa menginap di pos jaga Taman Nasional Sebangau.(mr/cnn)