Beauty

[Beauty][bsummary]

Health

[Health][bsummary]

Fashion

[Fashion][bsummary]

Lifestyle

[Lifestyle][twocolumns]

Celebrity

[Celebrity][bleft]

Parenting

[Parenting][bsummary]

Community

[Community][bsummary]

Enterpreuner

[Enterpreuner][twocolumns]

Culinary

[Culinary][bsummary]

Travelling

[Travelling][twocolumns]

Manfaat Memasak Bersama bagi Tumbuh Kembang Anak



FEMINIA-Tak ada salahnya jika orang tua ingin mengajak anak menyiapkan masakan bersama. Memasak bersama anak mendukung proses tumbuh kembang anak yang lebih baik.

Menghabiskan waktu untuk memasak bersama anak di dapur ternyata baik untuk tumbuh kembangnya. Anak bisa mengeksplorasi berbagai bahan makanan, mengasah kemampuan memasak. Bahkan, pada balita, memasak bersama bisa melatih indera peraba dan motoriknya.

"Banyak manfaat yang dihasilkan dari memasak bersama si kecil, untuk keluarga bisa meningkatkan relasi dan komunikasi, untuk anak dapat melatih sensorik, motorik, dan kognitifnya," kata psikolog Ayoe P. Sutomo dalam webinar, Rabu (7/4).

Berikut beberapa manfaat lainnya dari memasak bersama anak.

1. Menstimulasi kognitif anak

Saat memasak bersama, orang tua dan anak memiliki waktu berkomunikasi. Bahan obrolan pun akan berbeda pada setiap saat.

Anda bisa menanyakan makanan apa yang ingin dimakan dan dimasak anak. Hal ini dapat merangsa fungsi kognitif anak, sehingga anak terbiasa berpikir.

Dengan cara tersebut, anak juga jadi terbiasa mengungkapkan pendapat. Anda bisa memberikan apresiasi pada anak saat selesai memasak agar anak lebih percaya diri.

"Saat anak diajak berbicara dan mengungkapkan pendapatnya ketika masak bersama, secara tidak sadar orang tua melatihnya untuk mengemukakan pendapat," kata Ayoe.

2. Menstimulasi sensorik

Mengutip Healthy Little Foodies, dapur bisa diibaratkan sekolah bagi anak. Di dapur, anak bisa belajar menyentuh, mengamati, membaca, dan mendengarkan.

Tekstur bahan masakan bisa jadi alat untuk melatih daya sensorik anak dalam merasakan atau meraba sesuatu.

"Ketika proses memasaknya, misalnya anak dikenalkan pada tepung kasar, atau adonan halus, itu, kan, jadi stimulasi juga," ucap Ayoe.

Anak bisa mengenal berbagai macam tekstur benda saat memasak. Anda juga bisa mengenalkannya pada benda padat, benda cair, atau gabungan keduanya sehingga semakin menambah wawasan anak.

3. Menstimulasi emosi anak

Memasak juga bisa menstimulasi emosi anak. Setelah memasak, anak bisa merasa senang karena berhasil membantu ayah atau ibunya, dan merasa puas dengan hasil pekerjaannya. Hal ini dapat menumbuhkan rasa percaya diri anak.

"Anak jadi percaya diri, anak merasa bangga, kepercayaan dirinya naik, dia yakin bisa melakukan suatu tugas. Itu fundamental banget buat tumbuh kembang anak," ujar Ayoe.

4. Membangun kebersamaan

Memasak bersama anak juga bisa membantu membangun rasa kebersamaan antara orang tua dan anak. Apalagi momen memasak bisa dilakukan secara kontinu sehingga emosi yang dibangun terus menerus bersama anak bisa semakin kuat.

"Memasak bisa jadi cara membangun ikatan yang kuat bersama anak. Jadi, tidak hanya dengan mengajaknya [anak] keluar seminggu sekali, itu kurang terasa emosinya, beda halnya dengan memasak bersama," kata Ayoe.

5. Membuat anak terampil

Memasak adalah keterampilan dasar untuk bertahan hidup. Mengajarkan memasak pada anak sejak usia dini dapat menjadi bekalnya saat dewasa kelak.

Dengan mengajarkan memasak, anak jadi lebih terampil ketika usia dewasa dan bisa hidup mandiri. Keterampilan ini juga dapat membantunya beradaptasi dengan lingkungan ketika diharuskan hidup mandiri.(mr/cnn)