FEMINIA-Tak dimungkiri di jam-jam tertentu rasa ngantuk dan lemas melanda saat puasa. Tubuh pun menjadi lemas dan tak bertenaga, karena asupan makanan dan cairan berkurang.
Apa sebenarnya yang terjadi pada tubuh saat berpuasa?
"Sederhananya, untuk menjelaskan apa yang terjadi pada tubuh saat puasa, ini berkaitan dengan dengan asupan glukosa," ungkap dokter Martha KurniaKusumawardani dari Universitas Airlangga diwartakan CNNIndonesia.com.
"Saat tidak puasa, tubuh mendapatkan asupan glukosa yang dibutuhkan oleh sel tubuh untuk memproduksi energi melalui makanan. Nah, saat puasa, maka glukosa tersebut didapat dari proses glukoneogenesis, yaitu produksi gula oleh tubuh sendiri."
Martha menjelaskan, proses glukoneogenesis ini akan mengubah simpanan energi berupa non karbohidrat dalam tubuh seperti lemak dan protein menjadi energi glukosa.
Tubuh beradaptasi saat puasa
Meski demikian, puasa tetap menyehatkan tubuh. Disebutkan dia, beberapa studi juga mengungkapkan bahwa berpuasa juga bisa membersihkan tubuh dari zat racun dan sisa metabolisme yang bisa merusak sel.
"Puasa ramadan sangat bermanfaat bagi kesehatan, selain mengendalikan kadar gula darah, juga bisa menurunkan tekanan darah, mengurangi dislipidemia, juga bisa meningkatkan daya tahan tubuh," ucapnya.
Meski tak disangkal kalau tubuh butuh waktu untuk adaptasi. Dalam beberapa hal, tubuh bisa kaget.
"Bisa jadi, tubuh kaget, terutama bagi mereka yang terbiasa mengonsumsi gula dalam jumlah tinggi. Namun, seringkali kagetnya hanya pada hari-hari pertama, tubuh akan segera beradaptasi, sehingga selanjutnya, metabolisme tubuh pun jadi minimal mengikuti kondisi puasa tersebut," ucapnya.
Tubuh yang kaget dan proses adaptasi tubuh ke 'mode' puasa ini bisa jadi membuat orang mengalami beberapa keluhan.
"Yang sering terjadi adalah munculnya tension headache atau nyeri kepala. Penyebabnya memang multifaktorial, atau banyak hal," kata dia.
"Namun, dari studi ada beberapa hal yang berkaitan dengan terjadinya tension headache saat puasa, antara lain kondisi hipoglikemia, dehidrasi dan caffeine withdrawal."
"Selain itu, mungkin ada beberapa keluhan seperti perut perih akibat asam lambung meningkat. Hal ini bisa jadi karena perubahan pola makan yang drastis."
(mr/cnn)