Beauty

[Beauty][bsummary]

Health

[Health][bsummary]

Fashion

[Fashion][bsummary]

Lifestyle

[Lifestyle][twocolumns]

Celebrity

[Celebrity][bleft]

Parenting

[Parenting][bsummary]

Community

[Community][bsummary]

Enterpreuner

[Enterpreuner][twocolumns]

Culinary

[Culinary][bsummary]

Travelling

[Travelling][twocolumns]

Hotel Ini Hadirkan Sensasi Bermalam dalam Bioskop



FEMINIA-Rasanya jarang mendengar ada hotel yang menyediakan kamar dengan fasilitas menonton film mumpuni. Kalaupun ada, itu baru sekadar unit TV yang besar sekaligus tata suara yang menggelegar.

Di Hotel Paradiso, tamu pecinta film alias cinephile mungkin bisa lebih puas menginap, karena seluruh sudut hotel yang berada di Paris, Prancis, ini bertema film. Bahkan nomor telepon lobinya '007'.

Saat masuk ke lobinya, nuansa masuk ke dalam bioskop langsung terasa. Selotip penunjuk arah ruangan tertempel di lantai. Rak berisi sekitar 2.000 koleksi DVD terpajang di dinding.

Hotel Paradiso merupakan bisnis kakak beradik Elisha dan Nathanaƫl Karmitz yang baru dibuka pada bulan lalu.

"Ini adalah bentuk penghormatan langsung untuk Hollywood tahun 60-an," kata Elisha tentang hotelnya, seperti yang dikutip dari Travel and Leisure.

Di hotel dengan 36 kamar ini, tamu bisa menikmati pengalaman nonton film di bisokop dari kasurnya.

Dengan menggunakan fitur di tablet, ruangan menjadi gelap dan layar proyeksi selebar sembilan kaki turun dari langit-langit.

Di beberapa kamar, Anda dapat menonton film atau TV atau bermain PlayStation 5 dari bak mandi.

Dan di ruang karaoke 'La La Land' terdapat 10 ribu lagu untuk dipilih dan tata suara yang canggih.

Kalau bosan menonton film di kamar, tamu bisa melangkahkan kaki menuju enam ruang bioskop dengan kursi yang nyaman. Ruangannya dibuat temaram dan kedap suara, sehingga kemeriahan di ruangan lain tak mengganggu ruangan lain.

"Seluruh gagasan di sini adalah untuk menciptakan gaya hidup bertema bioskop," kata Elisha, yang, bersama saudara laki-lakinya, kini menjalankan grup rumah seni MK2 yang terdiri dari 26 bioskop yang awalnya didirikan oleh ayah mereka pada tahun 1974.

"Ini juga hotel yang kami buat untuk kami," tambah Nathanaƫl.

"Kami terbiasa bepergian ke seluruh dunia dalam waktu yang sangat singkat - bukan untuk tur atau melihat kehidupan kota, tetapi untuk bisnis dan festival film. Pada jam 4 pagi, ketika Anda tidak bisa tidur, apa yang lebih baik daripada menonton film, terutama sejak layanan film berbayar menghilang dari hotel-hotel di seluruh dunia."

(fem/cnn)