FEMINIA-Pendiri AI Innovation & IOT Center, Lab & Incubator Bukit Algoritma Karin Taslim menyatakan pihaknya bakal membangun destinasi techno tourism (wisata teknologi) pertama di Indonesia, terletak di Bukit Algoritma, Sukabumi, Jawa Barat.
Dia menyebut wisata teknologi merupakan satu dari tiga pilar utama Bukit Algoritma. di sana nantinya akan dibangun laboratorium pembelajaran untuk pelajar dan mahasiswa.
Karin menjelaskan, salah satu kegiatannya ialah perkemahan akhir pekan dengan tema seminar Artificial Intelligent (AI) dan Internet of Things (IOT) untuk pelajar dan makasiswa.
Nantinya, ide atau konsep yang dihasilkan dari kemah akhir pekan itu akan diikutsertakan dalam program inkubasi.
Setiap akhir pekan, lanjutnya, juga akan didatangkan mentor di kalangan teknologi, pengusaha IT, diaspora, orang pemerintah, dan lainnya untuk membimbing pelajar yang datang.
Destinasi wisata teknologi di Bukit Algoritma juga akan dilengkapi galeri yang berisikan produk inovatif AI dan IOT, dengan komposisi 50 persen buatan anak negeri dan setengahnya lagi dari mancanegara.
"Akan ada galeri, dibuka untuk umum dan dibuat wisata teknologi. Setiap akhir pekan, anak-anak, mahasiswa, akan dibuatkan tur bertema tekno (techno trip)," jelasnya di Sukabumi, Jawa Barat, pada Minggu (19/4).
Lebih rinci, ia menyebut program inkubasi AI & IOT di destinasi wisata teknologi Bukit Algoritma sekaligus dilengkapi dengan pelatihan soft skill, keterampilan manajerial, pengembangan produk, digital marketing, dan branding.
Begitu juga dengan keterampilan bekerja dalam kelompok (team work), pendampingan (mentoring), pembuatan produk atau solusi teknologi, hingga diarahkan pada tahap pendanaan.
Lebih lanjut, selain wisata teknologi, di daerah Bukit Algoritma nanti akan dibangun infrastruktur pendukung pariwisata 4.0 dalam satu ekosistem taman sains.
Saat ini, dibutuhkan waktu sekitar 2,5 jam dari Jakarta Selatan menuju kawasan Bukit Algoritma dengan menggunakan kendaraan pribadi.
Namun, setelah dibangun jalan tol yang menghubungkan Cibadak-Bukit Algoritma, jarak tempuh bakal berkurang menjadi 1 jam.
Walau belum diketahui kapan wisata teknologi dapat mulai dinikmati, namun untuk tahap awal yakni tiga tahun pertama sejak Mei 2021, akan dibangun infrastruktur dasar dan penunjang ke kawasan.(mr/cnn)