Beauty

[Beauty][bsummary]

Health

[Health][bsummary]

Fashion

[Fashion][bsummary]

Lifestyle

[Lifestyle][twocolumns]

Celebrity

[Celebrity][bleft]

Parenting

[Parenting][bsummary]

Community

[Community][bsummary]

Enterpreuner

[Enterpreuner][twocolumns]

Culinary

[Culinary][bsummary]

Travelling

[Travelling][twocolumns]

Vaksin Covid-19 dari Johnson & Johnson Cukup Sekali Suntik Saja



FEMINIA-Food and Drug Administration (FDA) telah mengeluarkan persetujuan penggunaan darurat vaksin Johnson & Johnson. Berbeda dengan vaksin lain, vaksin J&J hanya memerlukan satu dosis alias cukup sekali suntikan.

Pada dasarnya, semua vaksin Covid-19 melatih tubuh untuk mengenali virus SARS-CoV-2. Vaksin biasanya akan mendeteksi lapisan protein berduri yang melingkupi virus. Namun masing-masing dibuat dengan cara berbeda sehingga menghasilkan kinerja sedikit berbeda.

Suntikan vaksin J&J menggunakan virus mirip virus flu untuk membawa gen duri ke dalam tubuh. Sel pun membuat salinan protein yang tidak berbahaya untuk memperkuat sistem kekebalan seandainya virus yang sebenarnya datang.

Teknologi seperti ini juga digunakan untuk membuat vaksin Ebola juga vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca dan CanSino Biologics China.

FDA mengatakan vaksin J&J menawarkan perlindungan kuat terhadap penyakit serius, rawat inap dan kematian. Satu dosis mampu memberikan perlindungan 85 persen terhadap virus.

"Ini benar-benar kabar baik. Hal terpenting yang dapat kami lakukan sekarang adalah mendapatkan sebanyak mungkin suntikan di lengan kami," ujar Francis Collins, direktur National Institute of Health, seperti dikutip dari The Associated Press.

Senin, paling cepat, J&J mulai menyediakan beberapa juta dosis dan pengiriman ke negara-negara bagian. Pada akhir Maret, J&J mengatakan akan mengirimkan 20juta dosis ke AS dan 100 juta pada musim panas mendatang.

Di samping itu, perusahaan juga mengupayakan otorisasi untuk penggunaan darurat di Eropa dan dari WHO. Targetnya, perusahaan akan memproduksi sekitar 1 miliar dosis secara global hingga akhir tahun ini.(fem/cnn)