Beauty

[Beauty][bsummary]

Health

[Health][bsummary]

Fashion

[Fashion][bsummary]

Lifestyle

[Lifestyle][twocolumns]

Celebrity

[Celebrity][bleft]

Parenting

[Parenting][bsummary]

Community

[Community][bsummary]

Enterpreuner

[Enterpreuner][twocolumns]

Culinary

[Culinary][bsummary]

Travelling

[Travelling][twocolumns]

Terpapar Covid-19, Pasien Anak di AS Alami Komplikasi Langka



FEMINIA-Sejumlah pasien anak di Amerika Serikat mengalami komplikasi langka akibat Covid-19. Mereka mengalami kondisi yang disebut MIS-C atau sinfrom inflamasi multisistem.

MIS-C merupakan kondisi langka dan ekstrem dari respons sistem kekebalan tubuh terhadap serangan virus. Anak-anak yang mengalami MIS-C perlu mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.

Kondisi itu salah satunya terjadi pada Nolan Dunn, pasien anak berusia 13 tahun di AS. Tak ada sakit tenggorokan atau batuk. Tapi, suhu tubuh Nolan mendadak naik drastis hingga lebih dari 40 derajat Celcius.

"Saat itu-lah saya tahu ada yang tidak beres. Beberapa anak lain juga mengalami hal yang sama," ujar sang ibu, Katherine Dunn, mengutip CNN.

Infeksi SARS-CoV-2 pada anak biasanya tak menyebabkan gejala parah. Namun, pada beberapa anak yang mengembangkan MIS-C, kondisi bisa menjadi lebih serius dan memerlukan penanganan yang tepat.

Center for Disease and Prevention Control (CDC) AS mencatat sebanyak 2.617 kasus MIS-C di AS selama rentang Mei 2020 hingga 1 Maret 2021. Sebanyak 33 anak dilaporkan meninggal dunia akibat MIS-C.

CDC menyarankan agar orang tua untuk segera menghubungi dokter jika anak-anak mengalami demam, sakit perut, muntah, diare, sakit leher, ruam, mata merah, dan rasa lelah berlebih.

Perut Nolan terasa sakit saat disentuh. MIS-C membuat bibirnya pecah-pecah, lidah membengkak, dan matanya menjadi merah padam. Pandangan Nolan juga menjadi kabur akibatnya.

Dokter mengobati Nolan dengan infus imunoglobulin selama 10 jam dan pemberian steroid. "Keesokan paginya, dia jauh lebih baik," kata Katherine.

Lebih dari setengah kasus MIS-C yang dilaporkan (59 persen) terjadi pada laki-laki. Sebagian besar terjadi pada anak dan remaja usia 1-14 tahun.

Dalam beberapa bulan terakhir, banyak rumah sakit anak di AS yang mengalami lonjakan pasien dengan MIS-C.

"Biasanya, lonjakan MIS-C mengikuti lonjakan kasus Covid-19," ujar Kepala Divisi Penyakit Anak di RS Nasional Anak, Washington, Roberta DeBiasi.

Kejadian lain juga dialami oleh Caden Hendricks (12) yang dinyatakan positif Covid-19 pada November lalu. Empat minggu berikutnya, Caden mengeluhkan leher kaku, sakit perut, dan demam tinggi.

Caden pun dilarikan ke rumah sakit dan menjalani perawatan selama 12 hari.

"Satu hal yang membuat penyakit ini sangat menakutkan adalah Anda benar-benar tidak tahu percis apa penyebabnya," ujar sang ibu, Maylan Hendricks.

Sebuah studi yang dirilis dalam JAMA Neurology mengatakan, gejala neurologis umum terjadi pada anak-anak yang dirawat di RS akibat Covid-19 atau MIS-C. Meski sebagian pasien dinyatakan sembuh, tapi beberapa lain berkembang menjadi kondisi yang mengancam jiwa.

MIS-C adalah kondisi yang menyebabkan peradangan parah pada organ tubuh anak, seperti jantung, otak, paru-paru, ginjal, dan sistem pencernaan. Sindrom ini diketahui terjadi pada anak-anak, baik yang terpapar virus corona atau berada di dekat orang yang terpapar virus corona.

"Seorang anak dengan MIS-C parah mengharuskan mereka ditempatkan di ventilator atau ECMO," ujar ahli penyakit menular anak, Christina Gagliardo, mengutip Healthline.

Gejala MIS-C bisa sangat mirip dengan penyakit lain. Hal itu membuat MIS-C sulit dideteksi. Namun, pada umumnya kondisi ini memicu demam yang berlangsung selama beberapa hari.

Gejala lain MIS-C meliputi:

- ruam

- muntah

- diare

- nyeri leher

- mata merah

- kelelahan ekstrem

- sakit perut

"Beberapa anak juga bisa mengalami pembengkakan pada tangan atau kaki, atau pembesaran kelenjar getah bening di leher," ujar Gagliardo.

Sementara itu, CDC merekomendasikan orang tua untuk segera mencari bantuan jika mendapati anak mengalami beberapa gejala berikut:

- kebingungan

- ketidakmampuan untuk tetap terjaga

- nyeri dada

- sulit bernapas

- sakit perut ekstrem

- kulit, kuku, atau bibir menjadi pucat atau kebiruan

(Fm/cnn)