Beauty

[Beauty][bsummary]

Health

[Health][bsummary]

Fashion

[Fashion][bsummary]

Lifestyle

[Lifestyle][twocolumns]

Celebrity

[Celebrity][bleft]

Parenting

[Parenting][bsummary]

Community

[Community][bsummary]

Enterpreuner

[Enterpreuner][twocolumns]

Culinary

[Culinary][bsummary]

Travelling

[Travelling][twocolumns]

Penyintas Covid Baru Boleh Divaksin Setelah Tiga Bulan, Ini Alasannya



FEMINIA-Penyintas atau survivor Covid-19 sudah termasuk dalam jadwal orang yang boleh menerima vaksin. Hanya saja, penyintas Covid-19 diperbolehkan untuk melakukan vaksinasi setelah tiga bulan dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Apa alasannya?

Dokter spesialis penyakit dalam Eka Ginanjar menjelaskan sejumlah alasan penyintas Covid-19 boleh divaksin setelah tiga bulan.

"Kekebalan tubuh itu didapatkan dengan dua cara yaitu aktif saat pasien sembuh dari terinfeksi dan pasif saat diberikan virus inaktif atau vaksin," kata Eka dalam jumpa pers 1 tahun pandemi yang digelar IDI, Senin (1/3).

Pada saat tubuh terinfeksi Covid-19 dan sembuh, tubuh membentuk antibodi dengan sendirinya. Dalam kurun tertentu, biasanya tiga bulan, titer antibodi biasanya mengalami penurunan. Namun, kondisi ini berbeda-beda pada setiap penyintas.

Penyintas dengan titer antibodi yang menurun, ada baiknya divaksin kembali untuk meningkatkan titer antibodi tersebut.

"Kalau titer antibodinya turun, bisa kita berikan (vaksin)," kata Eka.

Penurunan titer antibodi berbeda-beda setiap orang. Beberapa penyintas masih memiliki titer antibodi yang tinggi setelah berbulan-bulan sembuh dari Covid-19. Misalnya, seperti yang terjadi pada Wali Kota Bogor Bima Arya yang masih memiliki titer antibodi yang tinggi setelah berbulan-bulan sembuh dari Covid-19. Bima tidak mendapatkan vaksin karena masih memiliki antibodi yang tinggi.

"Ini sangat dipengaruhi oleh daya tahan tubuhnya," ujar Eka.

Untuk memastikan keberadaan antibodi, Eka menyarankan penyintas untuk melakukan pengecekan titer jika memungkinkan.

"Idealnya, penyintas yang sudah divaksin dicek terlebih dahulu titer antibodinya," ucap Eka.(fem/cnn)