Beauty

[Beauty][bsummary]

Health

[Health][bsummary]

Fashion

[Fashion][bsummary]

Lifestyle

[Lifestyle][twocolumns]

Celebrity

[Celebrity][bleft]

Parenting

[Parenting][bsummary]

Community

[Community][bsummary]

Enterpreuner

[Enterpreuner][twocolumns]

Culinary

[Culinary][bsummary]

Travelling

[Travelling][twocolumns]

Memahami Gejala Corona Pada Anak



FEMINIA-Sejumlah studi menemukan gejala Corona anak pada dasarnya masih di sekitar kelelahan, sakit kepala, dan demam. Gejala Corona anak prinsipnya sama seperti gejala Corona yang ditentukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

Namun, sejumlah peneliti mulai membedah gejala infeksi virus Corona berdasarkan kelompok usia, meski muaranya tetap pada gejala umum. Namun sejumlah penelitian menyebut gejala Corona pada anak lebih ringan dibandingkan orang dewasa.

"Kami perlu mulai memberi tahu orang-orang tentang gejala Covid-19 yang saling berbeda dari berbagai usia, daripada harus terus berpaku pada gejala demam, batuk, dan menurunnya indera penciuman," ujar pemimpin penelitian Profesor Tim Spector dari King's College London, mengutip The Guardian.

Gejala Corona pada Anak
Menurut CDC (Centers for Disease Control and Prevention), gejala Corona anak yang paling umum adalah sebagai berikut:

  • Demam atau kedinginan
  • Batuk
  • Hidung tersumbat atau hidung pilek
  • Sakit tenggorokan
  • Sesak napas atau kesulitan bernapas
  • Diare
  • Mual atau muntah
  • Sakit perut
  • Kelelahan
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Kurangnya nafsu makan terutama pada bayi di bawah satu tahun

CDC juga mencatat sejumlah kondisi kesehatan bawaan anak-anak yang memungkinkan timbul gejala lebih parah daripada anak-anak pada umumnya, sebagai berikut:

  • Asma
  • Diabetes
  • Obesitas

Lalu, bagaimana cara untuk memproteksi anak Anda demi terhindar dari Covid-19? Berikut cara memproteksi anak agar terhindar dari virus Corona dilansir dari Johns Hopkins Medicine:

1. Tetap jaga jarak

Semakin banyak orang yang bersentuhan dengan anak Anda maka semakin tinggi risiko terinfeksi virus Corona. Maka dari itu, sementara hindarkan anak-anak dari kontak tidak perlu dengan orang lain.

2. Gunakan masker

Selain memperhatikan gejala Corona anak, biasakan juga anak-anak patuhi protokol kesehatan. Gunakan masker saat keluar rumah dan berada di tempat umum. Orang dewasa maupun anak-anak harus mengenakan masker yang menutupi hidung dan mulut.

Orang tua pun harus membantu anak-anak mereka berlatih memakai masker sebelum kembali ke sekolah sehingga anak-anak merasa nyaman saat memakainya di kelas.

3. Jaga kebersihan tangan anak Anda

Anak-anak harus mencuci tangan setelah menggunakan kamar mandi, bersin, batuk atau membuang ingus ketika sebelum makan dan segera masuk ke dalam rumah setelah puas bermain di luar rumah.

Para orang tua pun disarankan untuk mengajari anak-anak mereka mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air hangat setidaknya selama 20 detik.

Jika sabun dan air tidak tersedia, maka pilihan terbaik berikutnya adalah pembersih tangan atau hand sanitizer yang mengandung 60 persen alkohol.

Sebelumnya, berbagai lembaga kesehatan menyebutkan demam, batuk yang terus menerus, dan menurunnya fungsi indera penciuman sebagai gejala Corona anak dan juga orang dewasa.

Namun, penelitian yang dilakukan oleh tim dari Covid-19 Symptoms Tracker menemukan data baru mengenai gejala khusus yang muncul pada anak. Gejala ini berbeda dengan orang dewasa.

Penemuan tersebut didasarkan pada laporan sebanyak 198 anak yang dinyatakan positif terinfeksi virus SARS-CoV-2 di Inggris. Hasilnya, sepertiga dari anak yang dinyatakan positif tidak menunjukkan gejala apa pun. Sementara sisanya mengalami gejala yang berbeda dengan orang dewasa.

Sebanyak 55 persen anak mengalami kelelahan, sementara sebanyak 54 persen anak mengalami sakit kepala, dan hampir setengahnya mengalami demam.

Gejala seperti sakit tenggorokan hanya dirasakan oleh sekitar 38 persen anak dengan gejala. Sebanyak 15 persen mengalami penurunan nafsu makan, 15 persen mengalami ruam pada kulit, dan 13 persen mengalami diare.

Spector mengatakan, perbedaan gejala antara anak dan orang dewasa ini mungkin disebabkan oleh perbedaan cara sistem kekebalan tubuh masing-masing menanggapi virus.

Namun, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyatakan gejala Corona anak dan infeksi Corona memiliki dampak dan kemungkinan penularan yang relatif lebih kecil.

"Pada anak-anak angka penularan lebih rendah dan keparahan penyakitnya lebih ringan," terang perwakilan IDAI dokter spesialis anak Darmawan Budi S dilansir  CNNIndonesia.com, Jumat (26/2).

Darmawan menjelaskan, virus Corona yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan berbeda dengan gangguan pernapasan lain yang terjadi pada anak. Biasanya, anak-anak yang masih memiliki kekebalan tubuh yang rendah akan lebih mudah tertular, menularkan penyakit, dan memiliki gejala yang parah.(fm/cnm)