Beauty

[Beauty][bsummary]

Health

[Health][bsummary]

Fashion

[Fashion][bsummary]

Lifestyle

[Lifestyle][twocolumns]

Celebrity

[Celebrity][bleft]

Parenting

[Parenting][bsummary]

Community

[Community][bsummary]

Enterpreuner

[Enterpreuner][twocolumns]

Culinary

[Culinary][bsummary]

Travelling

[Travelling][twocolumns]

Makan Perlahan Bantu Turunkan Berat Badan



FEMINIA-Makan perlahan kerap dianggap sebagai perilaku malas. Namun, ada pula anggapan yang mengatakan bahwa makan perlahan bermanfaat untuk menurunkan berat badan.

Benarkah makan perlahan bantu menurunkan berat badan?

Sebagaimana dilansir Times of India, makan perlahan disebut dapat membantu menimbulkan perasaan kenyang. Dengan demikian, itu mencegah Anda makan berlebihan yang dapat menyebabkan penambahan berat badan.

Berikut sejumlah manfaat makan perlahan terkait dengan penurunan berat badan.

1. Penyerapan nutrisi lebih baik

Makan perlahan meningkatkan penyerapan nutrisi yang lebih baik. Lebih banyak nutrisi meningkatkan perasaan kenyang dan menghentikan seseorang dari makan berlebihan.

2. Menurunkan tingkat stres

Lebih banyak mengunyah meningkatkan kepuasan makanan, yang mengarah ke pikiran yang lebih tenang dan bahagia. Ini mempengaruhi tingkat stres Anda dengan cara yang positif.

Lebih sedikit stres meningkatkan pola makan yang sadar dan dengan demikian mendorong penurunan berat badan.

3. Peningkatan proses pencernaan

Makan perlahan membutuhkan pengunyahan ekstra pada makanan. Mengunyah ekstra meningkatkan proses pencernaan, yang merupakan langkah pertama untuk menurunkan berat badan.

4. Menimbulkan rasa kenyang

Makan perlahan dapat membantu Anda menikmati makanan sepenuhnya. Makan sambil mengakui dan menghargai rasa serta aroma makanan membuat Anda merasa lebih puas setelah selesai makan.

5. Lebih banyak mengunyah

Makan perlahan mendorong Anda jadi lebih banyak mengunyah. Ini dapat membantu mengatur dan mengurangi jumlah total kalori yang Anda makan dalam sehari.

Makan lebih sedikit kalori daripada yang Anda bakar dalam sehari dapat menciptakan defisit kalori. Ini merupakan salah satu langkah pertama untuk menurunkan berat badan.

Di samping itu, dikutip dari Healthline, faktanya seseorang yang kerap makan dengan cepat 115 persen lebih mungkin mengalami obesitas.

Sebuah studi pada 4 ribu orang dewasa paruh baya menemukan, orang yang makan dengan cepat cenderung mengalami kenaikan berat badan menerus sejak usia 20 tahun.

Nafsu makan sebagian besar dikendalikan oleh hormon. Setelah makan, usus akan menekan hormon ghrelin, yang mengontrol rasa lapar dan kenyang.

Hormon-hormon tersebut memberi sinyal pada otak bahwa sudah waktunya bagi Anda untuk berhenti makan. Proses ini umumnya memakan waktu sekitar 20 menit.

Dengan demikian, makan secara perlahan membuat Anda makan lebih sedikit makanan. Penurunan asupan kalori juga jadi alasan makan perlahan lainnya untuk menurunkan berat badan.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal BMJ Open menyoroti strategi penurunan berat badan yang paling memberikan hasil.

Berdasarkan data dari hampir 60 ribu orang, tiga perilaku seperti makan perlahan, memangkas camilan setelah makan malam, dan tidak makan dalam waktu dua jam setelah tidur, dikaitkan dengan tingkat obesitas yang lebih rendah dan lingkar pinggang yang lebih kecil.(fm/cn)