Beauty

[Beauty][bsummary]

Health

[Health][bsummary]

Fashion

[Fashion][bsummary]

Lifestyle

[Lifestyle][twocolumns]

Celebrity

[Celebrity][bleft]

Parenting

[Parenting][bsummary]

Community

[Community][bsummary]

Enterpreuner

[Enterpreuner][twocolumns]

Culinary

[Culinary][bsummary]

Travelling

[Travelling][twocolumns]

Sembuh dari Covid-19, Wanita Tertua di Eropa Rayakan Ultah ke-117



FEMINIA-Suster Andre, biarawati Prancis sekaligus orang tertua di Eropa merayakan ulang tahun ke-117 tahun pada Kamis (11/2). Dia adalah orang tertua kedua di dunia, menurut Kelompok Riset Gerontologi, setelah wanita Jepang Kane Tanaka, yang berusia 118 tahun.

Selain menjadi orang tertua di Eropa, usianya ini juga patut dirayakan karena dia berhasil sembuh dari Covid-19 pada bulan lalu, melewati dua perang dunia.

Suster Andre berkata bahwa dia tidak akan melakukan sesuatu yang istimewa untuk ulang tahunnya yang ke 117 tetapi rumah tersebut merencanakan perayaan untuknya.

Akan ada misa khusus di rumah itu, yang dihadiri 12orang biarawati, dan koki sedang mempersiapkan pesta ulang tahun foie gras, capon fillet dengan jamur porcini dan makanan penutup favorit baked alaska.

"Saya minum segelas kecil anggur setiap hari," katanya.

Terlahir dengan nama Lucile Randon pada 11 Februari 1904, dia mengungkapkan pengalamannya tertular virus corona. Dia mengaku tak sadar kalau dirinya terinfeksi covid-19. Padahal virus ini menginfeksi 81 penghuni panti jompo Sainte-Catherine-Laboure tempatnya tinggal dan menewaskan 10 orang dari mereka.

"Saya diberitahu kalau saya terinfeksi covid-19," kata biarawati itu kepada AFP menjelang ulang tahunnya.

"Saya sangat lelah, itu benar, tapi saya tidak menyadarinya."

Meski demikian, David Tavella, juru bicara panti jompo Sainte-Catherine-Laboure, mengatakan saat dinyatakan positif covid-19, Andre mengalami karantina yang tiga kali lebih berat, yaitu di kursi roda, di kamar sendirian dan tanpa kunjungan.

"Jadi ulang tahunnya, itu menyegarkan kita kembali," tambahnya,

Suster Andre, lahir di Ales dalam keluarga Protestan, dia tumbuh sebagai satu-satunya gadis di antara tiga bersaudara.

Dia masuk Katolik dan dibaptis pada usia 26 tahun. Dia bergabung dengan biarawati Daughters of Charity pada usia 41 tahun.

Salah satu kenangan terindahnya adalah kembalinya dua saudara laki-lakinya di akhir Perang Dunia I.

"Jarang terjadi, dalam keluarga, biasanya ada dua yang tewas, bukan dua yang hidup. Mereka berdua kembali," katanya kepada AFP tahun lalu, pada ulang tahunnya yang ke-116.

Ketika ditanya apa yang akan dia katakan kepada orang muda, Suster Andre berkata: "Berani dan tunjukkan kasih sayang."(fm/cnn)