Beauty

[Beauty][bsummary]

Health

[Health][bsummary]

Fashion

[Fashion][bsummary]

Lifestyle

[Lifestyle][twocolumns]

Celebrity

[Celebrity][bleft]

Parenting

[Parenting][bsummary]

Community

[Community][bsummary]

Enterpreuner

[Enterpreuner][twocolumns]

Culinary

[Culinary][bsummary]

Travelling

[Travelling][twocolumns]

Selain Solusi Masalah Kesuburan, Ini 5 Manfaat Bayi Tabung



FEMINIA-Teknologi in-vitro fertilization (IVF) atau bayi tabung menjadi salah satu pilihan untuk membantu pasangan memiliki anak. Namun, program itu tak hanya membantu pasangan dengan gangguan kesuburan, tetapi juga memberikan manfaat di luar masalah tersebut.

"Ternyata teknologi bayi tabung memberikan berbagai manfaat di kondisi lain," kata Yassin Yanuar Mohammad, dokter spesialis kebidanan dan kandungan-konsultan fertilitas, endokrinologi dan reproduksi, dalam webinar bersama RS Pondok Indah IVF Center, Kamis (4/2).

Berikut manfaat bayi tabung selain solusi masalah kesuburan.


1. Pasangan long distance marriage

Urusan pekerjaan kerap membuat pasangan menjalani long distance marriage (LDM) alias hubungan rumah tangga jarak jauh.

Hubungan seks tidak bisa serutin pasangan non-LDM, kemudian seiring bertambah usia perempuan, jumlah sel telur makin menurun, bisa menjadi pertimbangan mengambil program bayi tabung.

Proses bayi tabung bisa dimodifikasi atau dilakukan hingga proses pengambilan sperma dan sel telur. Meski lama tidak bertemu dengan suami, Anda tetap bisa memiliki anak.

"Proses IVF sangat fleksibel dan waktu bisa leluasa," ujar Yassin.

2. Preservasi kesuburan

Yassin menuturkan pasien dengan penyakit berat kerap memerlukan chemotherapy. Padahal terapi ini bisa berdampak pada fungsi reproduksi.

"Dengan teknologi bayi tabung, kita bisa preservasi. Pasien sebelum chemotherapy bisa diambil cadangan telurnya, dibekukan, lalu begitu pengobatan selesai, pasien siap hamil, baru dilakukan penanganan," katanya.

3. Penyakit infeksi

Sejumlah penyakit infeksi akan menular lewat hubungan seksual. Virus seperti HIV, virus penyebab hepatitis B dan C akan mudah menular.

Program bayi tabung dapat membantu pasangan untuk memperoleh anak yang sehat tanpa risiko penularan.

4. Cegah penyakit genetik

Selama program bayi tabung, terdapat teknologi pemeriksaan embrio sebelum ditanam ke rahim. Pemeriksaan ini ditujukan untuk meminimalisir penyakit genetik pada anak kelak. Jika ditemukan penyakit genetik, embrio bisa dieliminasi dan dipilih embrio yang sehat.

Yassin berkata terdapat teknologi Preimplantation Genetic Testing for Aneuploidy (PGT-A) guna skrining kelainan genetik misalnya kelainan kromosom termasuk trisomi 18, trisomi 21, down syndrome.

Kemudian ada Preimplantation Genetic Testing for Monogenic (PGT-M) untuk skrining penyakit berbasis gen tunggal.

"Di Indonesia ini thalassemia terutama beta thalassemia. Kalau calon orang tua sama-sama bawa sifat, 25 persen anak akan thalassemia. Nah bisa diskrining dengan PGT-M," ucapnya.

5. Vaginismus

Vaginismus atau kondisi otot sekitar vagina mengencang saat penetrasi akan mengganggu hubungan seks. Pasien dengan vaginismus perlu melakukan terapi. Terapi, lanjut Yassin, akan memakan waktu dan kadang tidak sebentar.

Sementara usia terus bertambah dan cadangan telur makin tipis. Solusinya, sembari terapi untuk vaginismus, istri bisa mengikuti program bayi tabung untuk memiliki keturunan tanpa harus menunggu pemulihan vaginismus.(fm/cnn)