Beauty

[Beauty][bsummary]

Health

[Health][bsummary]

Fashion

[Fashion][bsummary]

Lifestyle

[Lifestyle][twocolumns]

Celebrity

[Celebrity][bleft]

Parenting

[Parenting][bsummary]

Community

[Community][bsummary]

Enterpreuner

[Enterpreuner][twocolumns]

Culinary

[Culinary][bsummary]

Travelling

[Travelling][twocolumns]

Riset: Vitamin C dan Zinc Tak Terbukti Kurangi Gejala Covid



FEMINIA-Minum vitamin C sangat disarankan untuk meningkatkan imunitas tubuh. Lantas apakah vitamin C dan zinc bisa membantu Anda terhindar dari Covid-19?

Menurut sebuah penelitian klinis acak terhadap dua jenis suplemen, vitamin C dan zinc (seng) tidak ampuh mengurangi gejala covid-19. Fakta tersebut berbanding terbalik dengan popularitas 2 suplemen tersebut untuk melawan penyakit covid-19.

Penelitian tersebut dipublikasikan pada JAMA Network Open pada Jumat (12/2). Penelitian tersebut mengungkapkan vitamin C dan zinc tidak bermanfaat bagi pasien covid-19, bahkan dalam dosis tinggi sekalipun.

Sayangnya, penelitian tersebut dihentikan lebih awal. Kesimpulan tersebut diambil dari uji klinis tahap pertama secara acak pada sampel di bawah pengawasan medis.

Dalam uji klinis tersebut, pasien covid-19 yang melakukan isolasi mandiri diberikan vitamin C dan zinc dosis tinggi. Sampel yang diuji merupakan tiga kelompok pasien covid-19 yang terdiri dari 214 orang dewasa.

Sedangkan, kelompok keempat mendapat perawatan standar, seperti istirahat, hidrasi, dan obat penurun demam, tetapi tidak ada suplemen vitamin C dan zinc, sebagai pembanding.

"Zinc gluconate (seng) dosis tinggi, asam askorbat (vitamin C), atau kedua suplemen itu tidak mengurangi gejala SARS-CoV-2 (virus corona)," ujar Ahli Jantung dari Cleveland Clinic Milind Desai dikutip dari CNN.

Sementara itu, Profesor Jurusan Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Johns Hopkins Michos menuturkan dosis tinggi vitamin C dan zinc justru menyebabkan beberapa efek samping yang tidak menyenangkan bagi pasien.

"Lebih banyak efek samping seperti mual, diare, dan kram perut, dilaporkan terjadi pada kelompok yang diberikan suplemen dibandingkan pada kelompok perawatan biasa," tulisnya.

Untuk meningkatkan kekebalan dan kesehatan tubuh, konsumsi vitamin C dan zinc sesuai batas dan anjuran dokter masih disarankan. 

Suplemen populer

Seperti diketahui, vitamin C merupakan suplemen populer untuk mencegah flu. Banyak orang AS mengonsumsi vitamin C dan zinc untuk melawan virus flu.

Vitamin C adalah antioksidan yang diakui dan memainkan peran penting dalam mendukung sistem kekebalan tubuh. Meski belum terbukti mencegah penyakit, penelitian lain menemukan vitamin C bisa mengurangi pilek hingga 8 persen pada orang dewasa dan 14 persen pada anak-anak.

Namun, National Institutes of Health mengatakan menggunakan vitamin C setelah gejala pilek mulai muncul tampaknya tidak membantu.

Sementara itu, Zinc dapat meningkatkan kemampuan sel untuk melawan infeksi. Selain itu, ada bukti bahwa kekurangan zinc dapat meningkatkan sitokin pro-inflamasi dan menurunkan produksi antibodi.

Itu berarti, apabila diminum dalam waktu 24 jam sejak tanda-tanda pertama pilek, zinc dapat mengurangi lama pilek hanya satu hari. Kesimpulan ini didapat dari 13 penelitian.

Namun, sisi negatifnya mengonsumsi lebih dari 2.000 miligram vitamin C sehari dapat menyebabkan mulas, kram perut, mual, muntah, diare, dan sakit kepala. Jumlah rata-rata konsumsi vitamin C harian yang direkomendasikan adalah 75 miligram untuk wanita dewasa dan 90 miligram untuk pria.

Sementara itu, konsumsi zinc lebih dari 40 miligram setiap hari dapat menyebabkan mulut kering, mual, kehilangan nafsu makan, dan diare, ditambah dengan rasa logam yang tidak enak.

Penelitian berlanjut

Saat ini, sejumlah ilmuwan terus mengeksplorasi penggunaan vitamin dan suplemen lain dalam pengobatan covid-19. Uji coba acak sedang dilakukan untuk melihat apakah suplemen vitamin D dapat membantu kesembuhan pasien.

Para peneliti di AS dan China menggunakan vitamin C dengan prosedur intravena atau dalam bentuk suntikan yang ke dalam pembuluh darah vena. Tujuannya untuk melihat apakah upaya itu dapat membantu orang dengan gagal pernapasan cukup parah.

Penelitian lain juga masih mempelajari apakah covid-19 dapat dicegah dengan suplemen seperti vitamin C dan D, serta zinc.

Namun, berdasarkan penelitian awal penggunaan vitamin C dan zinc untuk mempercepat penyembuhan pasien covid-19 tampaknya tidak berguna.(fm/cnn)