FEMINIA-Para Peneliti dari Imperial Collage London mengidentifikasi gejala baru akibat tertular Covid-19. Selain kehilangan indera perasa dan penciuman, sedikitnya ada empat gejala baru yang bisa dikategorikan untuk mengidentifikasi penularan Covid-19.
Penelitian yang dilakukan terhadap kurang lebih satu juta warga di Inggris selama periode Juni 2020 hingga Januari 2021, para peneliti menemukan gejala seperti kehilangan nafsu makan, nyeri otot, kedinginan, hingga sakit kepala bisa diidentifikasi sebagai gejala baru penularan covid-19.
Penelitian ini juga menunjukkan gejala-gejala tersebut menyebar secara variasi tergantung pada tingkatan usia. Dalam laporan tersebut ditemukan, sakit kepala paling banyak dilaporkan terjadi pada anak-anak dan remaja dengan kisaran usia antara 5-17 tahun.
Direktur Program Penelitian REACT Profesor Paul Elliot seperti dilaporkan Forbes, menyebut temuan gejala baru juga sekaligus menemukan fakta masih banyak orang yang tidak melakukan tes lantaran gejala yang dialami tak sesuai dengan gejala penularan Covid-19 yang disebutkan belakangan.
"Karena gejala mereka tidak sesuai dengan yang digunakan dalam panduan kesehatan masyarakat saat ini," kata Eliot.
Inggris sendiri kata dia, pedomannya sangat fokus dengan gejala klasik virus Covid-19. Atas dasar inilah para peneliti memperkirakan sebanyak 25 persen tambahan kasus bergejala bisa diidentifikasi jika pengujian diperluas dengan menyertakan gejala baru sebagai tanda tertular virus tersebut.
Meski begitu, penelitian ini juga menimbulkan ambiguitas, sebab banyak muncul pertanyaan terkait penelitian terhadap penyakit sejenis. Sebab dalam penelitiannya para peneliti ini tidak mencantumkan hal tersebut.
Hal ini juga diungkap Dosen Klinis Senior dan Dokter Konsultan Kehormatan di Sekolah Kedokteran Tropis Liverpool di Inggris Dr Tom Wingfield. Sebab kata dia, nyeri otot, menggigil dan kehilangan nafsu makan bisa ditemukan di gejala penyakit lain seperti flu, rhinovirus, dan penyebab hingga menjadi penyebab flu biasa.
"Kami tidak tahu dari REACT melaporkan apakah orang yang dites untuk Covid-19 memiliki lebih dari satu infeksi pada saat pengujian. Ini relevan mengingat frekuensi flu, rhinovirus, dan virus lainnya selama musim dingin," katanya.(fm/cnn)