Beauty

[Beauty][bsummary]

Health

[Health][bsummary]

Fashion

[Fashion][bsummary]

Lifestyle

[Lifestyle][twocolumns]

Celebrity

[Celebrity][bleft]

Parenting

[Parenting][bsummary]

Community

[Community][bsummary]

Enterpreuner

[Enterpreuner][twocolumns]

Culinary

[Culinary][bsummary]

Travelling

[Travelling][twocolumns]

Mengunjungi Pantai Ibusuki, Mengubur Diri Dalam Pasir



FEMINIA-Berjemur di bawah sinar matahari adalah cara terbaik untuk mendapatkan manfaat vitamin D. Tapi bukan di atas pasir, pengunjung Pantai Ibusuki, kota tepi pantai di Pulau Kyushu, selatan Jepang, malah berjemur di dalam pasir.

Pasir berwarna hitam di pesisir Ibusuki disebut memiliki kandungan mineral yang tinggi, berasal dari mata air panas vulkanik di sepanjang pantai.

Pasir hitam bersuhu hangat saat disentuh. Oleh karena itu banyak pengunjung yang memilih "dikubur" setengah badan di sini, atau ritual yang disebut orang Jepang suna-mushi (mandi pasir).

Dengan hanya mengenakan kimono yukata berbahan tipis, pengunjung pantai - dengan bantuan dari petugas di spa dan resor yang beroperasi di sepanjang pantai - menutupi tubuh mereka dengan pasir. Hanya bagian kepala yang terlihat, itupun terlindung dari payung pantai.

Kaimondake: Gunung Fuji dari Satsuma
Berada di Teluk Kagoshima, Pantai Ibusuki terbentang di ujung selatan Semenanjung Satsuma, sebuah area yang terkenal dengan aktivitas vulkaniknya.

Tampak menjulang di kejauhan adalah Kaimondake - dijuluki sebagai "Gunung Fuji Satsuma" karena bentuk kerucutnya yang hampir sempurna. Meskipun terakhir meletus pada abad ke-9, gunung ini masih dianggap sebagai gunung berapi aktif.

Danau Ikeda di dekatnya juga berasal dari gunung berapi, sebuah kaldera besar yang membanjiri ribuan tahun yang lalu.

Ikeda adalah rumah legendaris monster Loch Ness versi Jepang, sebuah mitos yang pasti terinspirasi oleh fakta bahwa salah satu penguasa danau itu adalah spesies belut air tawar yang tumbuh hingga dua meter.

Jadi tidak mengherankan jika Ibusuki secara harfiah merupakan hot spot untuk aktivitas panas bumi.

Dibuktikan oleh ilmu pengetahuan

Selama lebih dari 300 tahun, orang Jepang telah melakukan perjalanan ke garis pantai Ibusuki untuk menikmati khasiat dari pasir bersuhu bersuhu 50-55 derajat Celcius ini untuk mengobati penyakit seperti rematik, sakit punggung, kelumpuhan pasca stroke, wasir, asma, diabetes, gangguan menstruasi, infertilitas, anemia, sembelit, obesitas dan lainnya.

Kekuatan penyembuhan ini memikat tokoh-tokoh Jepang, seperti Shimazu Nariakira, seorang daimyo (penguasa feodal) yang membangun rumah bangsawan di dekat salah satu mata air panas dekat Kota Ibusuki.

Hampir dua abad kemudian, kolam utama di mata air panas Nigatsuden Onsen memajang lambang keluarga Shimazu.

Di zaman modern ini, suna-mushi juga telah berkembang menjadi perawatan kecantikan, sarana untuk melembabkan kulit melalui asam metasilicic dan ion kalsium yang terkandung dalam pasir.

Bertekad untuk membuktikan kebenaran klaim kesehatan dan kecantikan ini, para peneliti Jepang telah menguji pasir hitam melalui serangkaian tes ilmiah dalam beberapa tahun terakhir.

Misalnya, sebuah studi oleh departemen medis di Universitas Kagoshima menyatakan bahwa menghirup uap yang disaring melalui pasir meningkatkan kesehatan jantung dan sirkulasi darah tiga hingga empat kali lebih besar daripada uap yang dihasilkan oleh mata air panas rata-rata.

Cara menikmati pasir Pantai Ibusuki

Banyak hotel dan resor yang menawarkan pilihan paviliun suna-mushi yang teduh atau mandi pasir di udara terbuka dengan payung atau handuk untuk melindungi wajah Anda dari sinar matahari.

Baik tamu maupun pengunjung dari luar hotel atai resor dipersilakan menikmati pemandian pasir.

Ruang ganti disediakan bagi Anda untuk berganti baju dengan yukata, yang terbuat dari bahan yang cukup tipis untuk mempercepat perpindahan uap vulkanik dari pasir ke dalam tubuh.

Mengenakan pakaian renang atau pakaian lain di bawah kimono, meskipun tidak dilarang, tidak disarankan karena dapat menghambat perpindahan tersebut.

Pilihlah tempat (baik di bawah sinar matahari atau teduh) dan langsung berbaring. Dengan sekop di tangan, petugas akan segera tiba.

Mereka akan memastikan handuk dipasang di leher Anda untuk mencegah benda-benda berpasir mengganggu wajah, dan kemudian mengubur dengan pasir Anda hingga dagu.

Disarankan terkubur di dalam pasir selama sepuluh hingga 20 menit, waktu yang cukup untuk menghirup cukup banyak uap panas bumi dan membuat kelenjar keringat mengalir untuk membuang racun dari tubuh Anda.

Setelah itu petugas mengarahkan Anda untuk mandi air tawar untuk membasuh pasir dari tubuh. Jika sudah selesai, silakan melanjutkan berendam di kolam air panas.(fem/cnn)