Beauty

[Beauty][bsummary]

Health

[Health][bsummary]

Fashion

[Fashion][bsummary]

Lifestyle

[Lifestyle][twocolumns]

Celebrity

[Celebrity][bleft]

Parenting

[Parenting][bsummary]

Community

[Community][bsummary]

Enterpreuner

[Enterpreuner][twocolumns]

Culinary

[Culinary][bsummary]

Travelling

[Travelling][twocolumns]

Mengunjungi Desa Berwarna Ungu di Korea Selatan



FEMINIA-Penggemar BTS alias ARMY pasti tak asing dengan ungkapan 'borahae!', gabungan ungkapan 'bora' yang berarti 'ungu' dan 'saranghae' yang berarti 'aku cinta kamu' dalam bahasa Korea Selatan.

Ungkapan 'borahae!' alias 'i purple you!' sering digunakan BTS untuk ARMY sebagai pengganti ucapan 'i love you' atau 'aku cinta kamu'.

Ungkapan tersebut awalnya dipopulerkan oleh Kim Taehyung alias V, salah satu personel yang tingkah menggemaskannya sering mengukir senyum lebar di wajah penggemar BTS.

Tentu saja ungu menjadi warna favorit sebagian besar ARMY. Dan mungkin ungu juga menjadi warna kesukaan penduduk "Pulau Ungu" di Korea Selatan.

Pulau Banwol, di lepas pantai barat selatan Korea Selatan, telah dikenal sebagai Pulau Ungu setelah mengecat atap 400 bangunan dengan warna ungu yang manis dan cantik.

Selain itu, ada hamparan kebun lavender, bangunan kotak telepon, dan jembatan besar yang berwarna ungu.

Dan dengan perbatasan negara yang sedang ditutup karena pandemi virus corona, orang-orang yang haus perjalanan berbondong-bondong ke Pulau 'Borahae' ini.

Antara Juni dan Agustus 2020, lebih dari 100 ribu pengunjung datang ke Pulau Banwol, naik 20 persen dari tahun sebelumnya.

Sejak 2018, lebih dari 490 ribu pengunjung telah mengunjungi pulau-pulau tersebut.

"Meng-ungu-kan" pulau telah direncanakan sejak tahun 2015 sebagai bagian dari inisiatif kampanye pariwisata Provinsi Jeolla Selatan untuk "menciptakan destinasi pulau yang menarik" dan terinspirasi oleh bunga lonceng ungu yang berasal dari daerah tersebut.

Tiny Banwol dan Kepulauan Bakji yang menjadi salah satu destinasi wisata di Korea Selatan memiliki total penduduk kurang dari 150.

Sejak proyek Pulau Ungu dimulai, para petani mulai menanam kohlrabi dan bit. Pemerintah setempat menanam 30 ribu bunga aster New England sekaligus membuka kebun bunga lavender seluas 21.500 meter persegi.

Pengunjung dapat berjalan di antara dua pulau melalui jembatan yang tentu saja berwarna ungu.

Untuk melayani gelombang baru wisatawan, ada beberapa fasilitas lagi di pulau itu, termasuk kafe, dua restoran dengan layanan lengkap (masing-masing di Bakji dan Banwol), layanan penyewaan sepeda dan hotel kecil.

Dibutuhkan sekitar enam jam perjalanan untuk sampai ke sana dari Seoul dengan bus atau mobil pribadi.

Langkah Banwol dalam "kampanye ungu" ini tampaknya membuahkan hasil, ditambah semakin banyak penduduk Korea Selatan yang memilih berwisata di dalam kota.

Kota penuh warna telah lama populer di kalangan wisatawan, bahkan sebelum dibangun secara khusus untuk media sosial.

Kota Kuning di Izamal, di negara bagian Yucatan, Meksiko, dicat dengan warna keemasan untuk menghormati kunjungan Paus Yohanes Paulus II. Kisah rakyat mengatakan, warna tersebut juga dipercaya dapat menangkal wabah penyakit.

Chefchaouen di Maroko dikenal sebagai Kota Biru. Komunitas Yahudi yang menetap di sana menganggap warna itu sebagai keberuntungan.

Meski komunitas Yahudi telah lama pindah, warna kebiruan tetap menghiasi penjuru kota.(fm/cnn)