Beauty

[Beauty][bsummary]

Health

[Health][bsummary]

Fashion

[Fashion][bsummary]

Lifestyle

[Lifestyle][twocolumns]

Celebrity

[Celebrity][bleft]

Parenting

[Parenting][bsummary]

Community

[Community][bsummary]

Enterpreuner

[Enterpreuner][twocolumns]

Culinary

[Culinary][bsummary]

Travelling

[Travelling][twocolumns]

Ketika Cinta Membuat Tertekan, Itu Tanda Anda Terjebak Dalam Hubungan Manipulatif



FEMINIA-Berada dalam hubungan yang manipulatif dapat membahayakan diri sendiri. Hubungan yang manipulatif dapat mengganggu kehidupan pribadi, merusak kesehatan fisik, hingga berujung pada kekerasan fisik maupun seksual.

Psikolog Yayasan Pulih, Ika Putri Dewi menjelaskan, manipulasi dapat terjadi dalam hubungan asmara. Manipulasi terjadi saat salah satu pihak memengaruhi perilaku atau sikap pasangannya sesuai keinginan pelaku.

"Manipulasi terjadi saat seseorang tidak mampu menolak perintah pasangannya karena tertekan secara fisik, psikis atau merasa tidak punya pilihan lain," kata Ika dalam Serial Campus Online Talkshow, Rabu (10/2).

Ika menjelaskan, dalam hubungan yang manipulatif, pelaku menanamkan nilai-nilai yang membuat pasangannya meragukan diri sendiri sehingga tidak mampu membuat keputusan yang baik.

Proses ini biasanya diawali dengan kisah cinta yang indah sehingga membuat pasangan merasa benar-benar dicintai.

"Proses awalnya itu indah, penuh sayang, cinta, perhatian, tetapi kemudian mulai menanamkan benih-benih manipulasi," tutur Ika.

Selanjutnya, korban akan merasa semua yang dikatakan pelaku adalah benar dan mau menuruti apa yang dikatakan pelaku.

Beberapa contoh manipulasi dalam hubungan seperti meminta pasangan untuk tidak bergaul dengan teman-temannya dan membuat korban selalu merasa bersalah.

"Situasi itu diciptakan oleh pelaku," kata Ika

Ika menyarankan agar orang yang berada dalam hubungan yang manipulatif harus segera keluar dari hubungan tersebut karena bersifat toksik.

Hubungan baik dan sehat tidak memanipulasi pasangan. Hubungan yang baik ditandai dengan saling menyayangi dan menghargai, memberi ruang bagi tiap individu untuk berkembang dan menjadi diri sendiri, merasa nyaman dan terbuka, tidak merasa rendah diri dan terpaksa dalam menjalani hubungan.(fm/cnn)