Beauty

[Beauty][bsummary]

Health

[Health][bsummary]

Fashion

[Fashion][bsummary]

Lifestyle

[Lifestyle][twocolumns]

Celebrity

[Celebrity][bleft]

Parenting

[Parenting][bsummary]

Community

[Community][bsummary]

Enterpreuner

[Enterpreuner][twocolumns]

Culinary

[Culinary][bsummary]

Travelling

[Travelling][twocolumns]

Cara Mudah Deteksi Dini Kanker Serviks


FEMINIA--Kanker serviks merupakan kanker yang paling banyak menyerang perempuan setelah kanker payudara. Padahal kanker ini dapat dicegah dengan deteksi dini. Berikut cara mudah deteksi dini kanker serviks.

Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh di leher rahim atau bagian paling bawah pada uterus. Data WHO menunjukkan terdapat satu orang perempuan yang meninggal dunia setiap dua menit karena kanker serviks.

Sedangkan di Indonesia, satu orang perempuan meninggal dunia karena kanker serviks setiap jamnya.

"Sebenarnya kanker serviks ini sangat mudah kita cegah karena penyebabnya sudah diketahui yaitu virus HPV dan perjalanan penyakit kanker serviks telah diketahui dengan baik," kata ahli kebidanan dan kandungan onkologi Profesor Syahrul Rauf dalam rangka peringatan Hari Kanker Sedunia setiap 4 Februari.

Syahrul menjelaskan sel-sel membentuk kanker membutuhkan waktu yang panjang yakni sekitar 10-20 tahun. Tahapan itu dimulai dari lesi pra kanker yang dapat diketahui sejak dini.

Oleh karena itu, deteksi dini perlu dilakukan untuk melihat lesi pra kanker maupun sel-sel ganas di rahim.

"Jika ditemukan secara dini, lebih mudah pengobatannya, sehingga sel tidak sampai menjadi kanker serviks dan bisa menurunkan angka kematian," kata Syahrul.

Terdapat sejumlah cara mudah yang dapat dilakukan untuk deteksi dini kanker serviks. Berikut 4 cara deteksi dini kanker serviks.

1. Pap smear

Pap smear merupakan deteksi dini yang dilakukan dengan cara mengambil sel-sel yang terlepas dari mulut rahim. Sel-sel itu akan diperiksa melalui mikroskop untuk melihat keberadaan sel-sel yang mengarah pada kanker.

2. IVA Test

IVA Test adalah inspeksi visual dengan asam asetat.

"Pemeriksaan ini lebih sederhana dengan mengoleskan asam asetat di mulut rahim untuk melihat apakah masih normal atau tidak," kata dokter spesialis kandungan dan kebidanan onkologi Heru Priyanto.

3. Pemeriksaan HPV

Pemeriksaan ini dapat dilakukan bersamaan dengan pap smear. Namun, pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi keberadaan virus yang menyebabkan kanker serviks yakni virus HPV.

4. Kolposkopi

Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan alat yang akan memperbesar tampilan mulut rahim.

"Dari alat akan diteliti dengan baik apakah ada perubahan yang mengarah pada kanker," kata Heru.

Setiap perempuan berusia 20 tahun ke atas direkomendasikan untuk melakukan deteksi dini kanker serviks secara berkala dalam tiga tahun sekali atau bahkan satu tahun sekali.

Pemeriksaan deteksi dini kanker serviks di masa pandemi Covid-19 ini tetap bisa dilakukan di fasilitas layanan kesehatan terdekat dengan menerapkan protokol kesehatan.[fem/rol]