Beauty

[Beauty][bsummary]

Health

[Health][bsummary]

Fashion

[Fashion][bsummary]

Lifestyle

[Lifestyle][twocolumns]

Celebrity

[Celebrity][bleft]

Parenting

[Parenting][bsummary]

Community

[Community][bsummary]

Enterpreuner

[Enterpreuner][twocolumns]

Culinary

[Culinary][bsummary]

Travelling

[Travelling][twocolumns]

Ada Istana Ular di NTT, Siapa Berani Masuk?


FEMINIA-
Siapa sangka kalau ada Istana Ular di Desa Galang, Kecamatan Welak, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sesuai namanya, Istana Ular ini berupa gua batu yang menjadi habitat ratusan spesies ular.

Untuk mencapai Istana Ular ini, turis harus melakukan trekking terlebih dahulu dari Desa Ruteng, yang posisinya berada di antara kota Labuan Bajo dan Ruteng.

Sangat disarankan mendatangi objek wisata alam ini bersama pemandu lokal, sehingga keamanan dan keselamatan bisa lebih terjamin.

Sesampainya di Istana Ular wisatawan akan disambut gua dengan mulut berdiameter sekitar lima meter.

Di seberang Istana Ular juga ada Sungai Wae Raho yang mengaliri persawahan dan perkebunan warga.

Dari mulut gua saja sudah terlihat ular-ular yang bergelantungan. Bagi yang punya fobia pasti langsung bergidik, jadi patut menyiapkan mental terlebih dahulu.

Ratusan jenis ular itu ada yang besar dan kecil bentuknya. Tak sedikit yang berbisa.

Mengutip Wonderin, turis diizinkan memasuki gua, namun butuh ritual dan perlengkapan keamanan, salah satunya tabung oksigen karena kedalaman gua lumayan jauh.

Sementara itu ritual bakal dilakukan oleh pawang ular yang merupakan warga Suku Ronggot, dengan kepercayaan agar tak terjadi hal yang tak diinginkan.

Saat masuk ke dalam gua biasanya turis juga bakal ditemani setidaknya sepuluh warga lokal dan sang pawang ular.

Tentu saja tak boleh mencuri telur dan mengganggu ular selama berada di dalam Istana Ular.

Kalau beruntung, turis bisa menemukan satu ekor ular berwarna putih sepanjang 23 meter, yang dipercaya menjadi raja Istana Ular.

Hingga saat ini belum ada pemberitaan kalau ular-ular di sana menyerang pengunjung atau warga sekitar, karena biasanya kawanan ular menyerang ternak atau binatang peliharaan warga.


Potensi Istana Ular

Sebelum pandemi virus Corona, ada rencana untuk menggelar Festival Istana Ular. Selain menyajikan keindahan alam, festival ini juga sekaligus mengenalkan seni budaya Suku Ronggot.

Saat ini Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) tengah menggali potensi pengembangan wisata Istana Ular.

Direktur Utama BOPLBF Shana Fatina mengatakan pihaknya sudah meninjau potensi wisata Istana Ular pada awal Februari lalu.

Shana mengatakan potensi wisata istana ular yang dimiliki oleh Desa Galang dalam pengembangannya membutuhkan dorongan dari semua pihak.

"Tentunya obyek wisata istana ular yang cukup menjanjikan ini perlu didukung dengan unsur amenitas dan aksesibilitas, misalnya disiapkan tempat istirahat (rest area) dan tempat makan," katanya seperti yang dikutip dari ANTARA pada Selasa (16/2).

"Selain itu juga produk lokalnya perlu dikembangkan seperti tenun, prosesi adat, dan kuliner lokalnya. Juga perlu dipikirkan terkait jalur trekking hingga sampai ke dalam goanya, baik secara infrastruktur maupun secara keamanan dan keselamatan," pungkasnya.[fm/tar]