Beauty

[Beauty][bsummary]

Health

[Health][bsummary]

Fashion

[Fashion][bsummary]

Lifestyle

[Lifestyle][twocolumns]

Celebrity

[Celebrity][bleft]

Parenting

[Parenting][bsummary]

Community

[Community][bsummary]

Enterpreuner

[Enterpreuner][twocolumns]

Culinary

[Culinary][bsummary]

Travelling

[Travelling][twocolumns]

Panas! Netizen Korsel dan China Saling Klaim Kimchi



FEMINIA-Perseteruan budaya antara netizen China dan Korea Selatan kembali memanas. Hal tersebut dipicu setelah vlogger asal China Li Ziqi merilis video dirinya sedang membuat Kimchi di YouTube.

Ziqi, yang memiliki 14 juta pengikut, mengunggah konten video berdurasi 20 menit di YouTube pada 9 Desember, di mana dia menunjukkan bagaimana cara membuat Kimchi.

Video tersebut lantas menyalakan kembali api perseteruan antara netizen China dan Korea Selatan yang berkepanjangan mengenai asal usul kimchi sejak akhir tahun lalu.

Beberapa netizen Korea Selatan mengomentari video tersebut dengan mengatakan bahwa kimchi adalah hidangan asli Korea dan menyalahkan orang China, seperti Zigi karena "mencuri" budaya dan tradisi mereka.

Tak ayal, komentar itu memicu perdebatan dan ejekan dari netizen China.

Argumen itu juga meluas ke video yang dirilis sebulan lalu oleh Ziqi, yang menunjukkan dirinya membuat kesemek kering.

"Kesemek kering juga makanan Korea," komentar seorang netizen.

"Saya suka makanan Korea gotgam [kesemek kering]," sahut yang lain.

Komentar semacam itu lantas memicu kecaman luas di antara beberapa netizen China.

"Saya telah makan kesemek di China selama lebih dari 20 tahun. Kapan itu menjadi makanan eksklusif Korea? Kapan itu menjadi budaya eksklusif Korea Selatan?" kata seorang netizen.

Para ahli kemudian menanggapi bahwa perdebatan semacam itu mencerminkan ikatan budaya yang dalam dan erat antara kedua negara, yang telah berlangsung dalam pertukaran timbal balik selama ribuan tahun.

"Pertukaran bilateral di banyak bidang, seperti pangan, teknologi pertanian, dan obat-obatan, antara China dan Korea Selatan telah begitu dekat dalam sejarah, sehingga sangat normal bahwa kedua belah pihak memiliki kesamaan," kata Zhang Yiwu, seorang profesor dari Peking University, kepada Global Times .

Dalam sejarah, menurut Yiwu, China berkembang relatif lebih awal dan memiliki pengaruh dan keluaran pada masyarakat lain di Asia Timur dalam berbagai aspek. Sementara tempat lain di kawasan itu juga membuat kreasi unik mereka sendiri, yang bersama-sama memperkaya perkembangan Asia Timur.

Yiwu kemudian mengatakan bahwa keributan di antara orang China dan Korea Selatan seperti itu "tidak perlu", dan menyerukan agar orang-orang saling memandang budaya dengan pikiran terbuka.

Sebelumnya, pada awal Desember, China mengklaim memperoleh sertifikasi dari International Organisation for Standardisation (ISO) terkait pembuatan pao cai, makanan sejenis yang dinilai China sebagai asal mula Kimchi.

Penyebutan kata Kimchi tersebut memicu amarah warga Korsel yang menganggap China berupaya mengklaim asal mula Kimchi.

Padahal, sertifikasi ISO itu berlaku untuk hidangan Pao Cai.

"Sangat tidak masuk akal, dasar pencuri yang mengambil budaya kami!" kata seorang netizen Korsel di situs portal Negeri Tirai Bambu, Naver.(fem/okz)