FEMINIA-Memiliki kulit sensitif, si kecil sangat mudah terkena gangguan kulit alergi. Moms harus memahami seperti apa ciri-ciri saat bayi mengalami alergi.
Ada banyak penyebab alergi yang mungkin jarang Moms sadari. Dari mulai kualitas udara di ruangan, skincare bayi hingga bahan-bahan dari toiletries yang dipakai oleh bayi. Karenanya, Moms perlu menghindari faktor risiko tersebut agar tak mengganggu kenyamanan si kecil.
Seperti dijelaskan Spesialis Kulit dr Armansjah Dara Sjahruddin, Sp.KK, M.Kes, penyebab paling sering ketika bayi mengalami alergi adalah penggunaan skincare dan toiletries. Dari mulai sabun, bedak, minyak telon, hingga krim khusus bayi.
"Umumnya skincare dengan kandungan SLS atau sodium lauryl sulfate dan paraben itu bisa menyebabkan terjadinya gangguan kulit. Meski arahnya belum sampai kanker kulit, efek sampingnya menyebabkan reaksi alergi bayi," ucapnya saat webinar Momami Baby Care.
dr Dara pun menjelaskan seperti apa ciri-ciri jika si kecil mengalami alergi dari penggunaan skincare atau toiletries tersebut. Tanda yang paling mudah dikenali adalah muncul ruam merah pada kulit yang tidak hilang minimal 1x24 jam.
"Alergi terjadi karena peradangan kulit, merahnya ini 1-2 hari, 1x24 jam enggak hilang dan seterusnya. Kalau sekali terjadi alergi itu biasanya akan merebet ke yang lain, meski tidak selalu," jelasnya.
Karena itu, sebelum menggunakan skincare atau toiletries pada bayi dan anak-anak, setidaknya Moms harus bisa membaca label kandungannya. Hindarilah produk yang menggunakan bahan kimia paraben dan sls, atau lebih amannya menggunakan kandungan bahan-bahan alami dari tumbuhan.
"Misalnya pemakaian kandungan olive oil, royal jelly, aloe vera, rice brand oil, yang umumnya memberikan efek charm ke kulit," pungkas dia.(fem/okz)
