Beauty

[Beauty][bsummary]

Health

[Health][bsummary]

Fashion

[Fashion][bsummary]

Lifestyle

[Lifestyle][twocolumns]

Celebrity

[Celebrity][bleft]

Parenting

[Parenting][bsummary]

Community

[Community][bsummary]

Enterpreuner

[Enterpreuner][twocolumns]

Culinary

[Culinary][bsummary]

Travelling

[Travelling][twocolumns]

Kiat Jaga Kesehatan Kala Banjir Datang


FEMINIA-Di sebagian wilayah di Kalimantan Selatan (Kalsel) dikepung banjir sejak Kamis (14/1). Ketinggian air bervariasi hingga mencapai satu meter lebih. Jalur transportasi utama yang terputus sudah bisa dilalui.

Masa pandemi virus corona(Covid-19) terjadi berbarengan dengan kondisi cuaca yang tak menentu.  Kadang cerah, kadang hujan deras. Ancaman banjir datang pun tak dapat terhindarkan, mengingat intensitas curah hujan yang cukup tinggi selama beberapa waktu belakangan.

Berkenaan dengan hal itu, dokter spesialis penyakit dalam Prof. Zubairi memaparkan sejumlah langkah agar  kesehatan tetap terjaga bila banjir hadir di tengah wabah corona.

"Banjir itu memudahkan kita sakit, jadi harus jaga kesehatan. Yang terkait [gejala] corona tentu dapat terserang batuk dan pilek. Namun, kalau sudah batuk pilek ringan cegahnya dengan cukup tidur dan minum susu," papar Zubairi dilansir CNNIndonesia. com.

"Dan pada tahap ini, kalau ada pilek jangan ke dokter, obati sendiri saja. Kalau makin parah baru ke rumah sakit dan dokter," tambahnya.

Banjir tentu bisa membuat kondisi kesehatan menurun. Namun, ada perbedaan dengan gejala klinis virus corona. Zubairi mengatakan perbedaan ada pada saat merasa demam dan sesak napas.

"Kalau ada panas demam harus mulai hati-hati. Apalagi panas, batuk, pilek, dan terasa sesak itu harus segera jalani rapid tes. Di luar itu, obati sendiri. Kalau demam sedikit tanpa terasa sesak coba obati sendiri dengan obat generik," katanya.

Selain itu, Zubairi pun menyinggung agar berhati-hati dengan Leptospirosis, penyakit yang menyerang karena kencing tikus. Menurutnya, penyakit itu sangat rentan menjangkiti masyarakat kala banjir.

"Yang bisa masuk ke rumah saat banjir, leptospira, bakteri dari kencing tikus itu terbawa air banjir. Kalau corona sendiri tak bisa menular melalui air banjir, tapi leptospirosis bisa," katanya.

"Jaga imunitas sebenarnya standar dari dulu, tapi jarang dipraktikkan lengkap. Olahraga tetap perlu setengah jam untuk lima kali seminggu atau sejam 3 kali seminggu," papar Zubairi.

Dia menambahkan, "Kalau banjir ada kemungkinan bakteri masuk, jadi kita harus jaga makanan kita juga supaya tetap bersih dan tetap sering cuci tangan."

Sarannya, makanan lima sehat empat sempurna merupakan langkah tetap untuk menjaga kesehatan tubuh. Protein, karbohidrat, sayur dan buah, serta susu sebaiknya tak dilewatkan.

"Kita di Indonesia terkadang ada yang tidak terbiasa minum susu, dan untuk sekarang harus dibiasakan," tambahnya.

Selain itu, tidur yang cukup selama delapan jam pun perlu dipenuhi saat situasi seperti sekarang ini.

Salah satu hal yang terpenting, lanjut Zubairi, yakni memperkuat mental dan batin.

"Kalau banjir pun khususnya daerah yang mudah banjir, amankan barang elektronik taruh di tempat tinggi, lalu yang penting tali, pisau, gunting, power bank, dan lampu darurat disiapkan di tempat yang mudah terjangkau," tambahnya.(fem/cnn)