Beauty

[Beauty][bsummary]

Health

[Health][bsummary]

Fashion

[Fashion][bsummary]

Lifestyle

[Lifestyle][twocolumns]

Celebrity

[Celebrity][bleft]

Parenting

[Parenting][bsummary]

Community

[Community][bsummary]

Enterpreuner

[Enterpreuner][twocolumns]

Culinary

[Culinary][bsummary]

Travelling

[Travelling][twocolumns]

Jangan Pakai Emosi, Coba 5 Cara Ini untuk Hadapi Anak yang Sedang Tantrum



FEMINIA-Saat anak sedang tantrum, mungkin sulit untuk menahan diri agar tidak ikut terbawa emosi juga. Tapi, orangtua harus tetap bersabar dan tidak menunjukkan emosi negatif.

Tidak ada orangtua yang suka melihat anaknya yang sedang tantrum, namun tantrum merupakan bagian dari masa kanak-kanak. Ini karena balita belum mengembangkan keterampilan koping yang baik, sehingga mereka cenderung mudah kehilangan kendali.

Menghadapi anak yang sedang tantrum tidak bisa sembarangan. Yuk, baca terus untuk mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana cara menangani tantrum yang benar.

1. Coba abaikan situasinya

Jika anak mulai tantrum, coba abaikan tingkahnya, kecuali anak membahayakan diri sendiri atau orang lain secara fisik. Dengan tidak memperhatikan ulah anak, kamu tidak akan memperkuat perilaku buruk anak.

Bila perlu, tinggalkan ruangan terlebih dahulu. Kemudian, periksa kondisi anak secara berkala.

2. Jangan berteriak pada anak

Ingat, bagaimanapun juga, orangtua adalah role model bagi anak dalam banyak hal, termasuk saat menangani amarah. Jika kamu berteriak, anak pada akhirnya akan menaikkan volume suaranya sama sepertimu, karena pada dasarnya mereka sedang mencari perhatianmu. 

Untuk membuatmu tetap tenang dalam menghadapi anak yang tantrum, ingatlah bahwa sebenarnya anak sedang merasa sedih dan frustasi. Hanya saja, mereka tidak tahu cara menyampaikannya dengan tepat. Jadi, sebagai orangtua kamu perlu memahami situasinya.

3. Biarkan anak marah

Sama seperti orang dewasa, terkadang anak juga perlu mengeluarkan amarahnya. Jadi biarkan saja anak meluapkan amarahnya.

Pastikan saja anak tidak sampai menyakiti diri sendiri. Dengan demikian, anak bisa mengeluarkan perasaan mereka, menenangkan diri, dan mendapatkan kembali kendali diri.

4. Alihkan perhatian anak

Anak-anak mempunyai jangkauan perhatian yang cukup pendek, yang berarti fokus mereka cenderung mudah dialihkan. Jadi, kamu harus segera mengalihkan perhatian anak begitu anak menunjukkan perilaku tantrum.

Misalnya, jika anak mengamuk di supermarket karena tidak mendapatkan makanan favoritnya, segera alihkan perhatian dengan mengajak anak memilih item lain yang hendak kamu beli, misalnya sereal atau biskuit. Dengan begitu, harapannya anak akan melupakan hal yang membuat mereka tantrum.

5. Berikan peringatan sebelumnya

Jauh lebih baik jika kamu melakukan antisipasi untuk mencegah potensi anak tantrum. Beri peringatan terlebih dahulu pada anak terlebih dahulu sebelum mengajaknya keluar rumah.

Anak akan merasa lebih lega saat mengetahui dengan tepat apa yang akan terjadi selanjutnya. Jadi, beri tahu pada anak terlebih dahulu apa yang akan terjadi, serta apa yang boleh dan tidak boleh ia lakukan.

Menghadapi anak yang tantrum tak jarang membuat orangtua jadi ikut terpancing emosi. Tapi, kamu perlu banyak bersabar. Dengan mempraktikkan tips di atas, semoga kamu bisa lebih mudah dalam menghadapi anak saat sedang tantrum.(fem/idn)