Beauty

[Beauty][bsummary]

Health

[Health][bsummary]

Fashion

[Fashion][bsummary]

Lifestyle

[Lifestyle][twocolumns]

Celebrity

[Celebrity][bleft]

Parenting

[Parenting][bsummary]

Community

[Community][bsummary]

Enterpreuner

[Enterpreuner][twocolumns]

Culinary

[Culinary][bsummary]

Travelling

[Travelling][twocolumns]

Dinobatkan Sebagai Makanan Terenak di Dunia, Ini Dia Asal-usul Rendang



FEMINIA-Siapa yang tidak mengenal rendang? Makanan asal Sumatera Barat ini berhasil mencuri hati masyarakat Indonesia dan juga warga dunia karena kelezatannya. Tak heran kalau hasil survei CNN Travel menobatkan rendang sebagai salah satu makanan terenak di dunia. Namun, tahukah kamu asal usul rendang?

Menurut sejarahnya, rendang adalah makanan yang terbuat dari daging sapi yang direbus dengan aneka bumbu dan santan. Dikutip dari Journal of Ethnic Foods, ada arsip Belanda tentang Minangkabau yang menyatakan kontak reguler antara India dan Sumatera Barat pada awal milenium kedua. Disebutkan bahwa kombinasi antara daging dan rempah-rempah yang dikenal sebagai kari di India Utara, diyakini sebagai asaal usul rendang.

Kari Massaman dari India hampir sama dengan gulai, dan kuahnya mengandung santan. Kari ini dimasak kembali menjadi kalio yang kuahnya jadi lebih kental, kecoklatan, dan berminyak karena panas. Orang Minang memasaknya lagi hingga warnanya menjadi lebih gelap, dan dagingnya menyerap kuah.

Dikatakan bahwa teknik memasak daging hingga kering ini dapat memperpanjang umur simpan makanan.

Di kalangan Melayu, rendang umumnya dibuat menggunakan daging sapi atau ayam, dengan tambahan berbagai jenis kacang-kacangan dan sayuran.

Jenis rendang ada bermacam-macam, dan jenisnya ini tergantung pada stok bahan dan kondisi lingkungan di daerah tertentu di Sumatera Barat. Beberapa jenis rendang di antaranya adalah rendang lokan (rendang kerang) dari Painan atau Pariaman; rendang belut (rendang belut) dari Batusangkar; rendang itik (rendang bebek) dan rendang jariang (rendang jengkol) dari Bukittinggi; rendang pensi (rendang kerang) dari kawasan Danau Maninjau; dan rendang daun kayu, rendang telur (rendang telur), rendang ayam (rendang ayam), rendang sapuluik itam (rendang ketan hitam), rendang tumbuak (rendang daging sapi berbentuk bulat), dan rendang telanjang (nasi ketan putih) rendang) dari Payakumbuh. Namun semua itu memiliki teknik memasak yang sama.

Kebetulan, orang Minangkabau suka travelling. Karenanya, di daerah dengan tingkat mobilitas tinggi, rendang menjadi terkenal. Asnan, seorang sejarawan, meyakini penyebaran rendang ke wilayah Melayu lainnya terutama disebabkan oleh para pelancong dari Minangkabau yang bepergian dari satu tempat ke tempat lain.

Dikatakan bahwa orang Minangkabau melakukan perjalanan sambil membawa rendang sebagai bekal selama perjalanan jauh mereka. Kebiasaan menempuh perjalanan jauh dan perkembangan media massa yang maju turut berkontribusi dalam penyebaran makanan Minang di luar Minangkabau. (fem/sr)