Beauty

[Beauty][bsummary]

Health

[Health][bsummary]

Fashion

[Fashion][bsummary]

Lifestyle

[Lifestyle][twocolumns]

Celebrity

[Celebrity][bleft]

Parenting

[Parenting][bsummary]

Community

[Community][bsummary]

Enterpreuner

[Enterpreuner][twocolumns]

Culinary

[Culinary][bsummary]

Travelling

[Travelling][twocolumns]

Viral Video Makan di Tengah Derasnya Aliran Sungai, Tak Bahayakah?


FEMINIA-Sensasi menyenangkan makan di kolam renang atau floathing reakfast tentu sudah biasa. Tetapi, bagaimana jika floathing breakfast di tengah sungai atau kali yang memiliki arus cukup deras?

Tentunya makan di tengah kali yang berarus deras bakal menyajikan sensasi unik dan menantang. Seperti yang diperlihatkan dalam video yang diunggah oleh akun Twitter @kegblgnunfaedh baru-baru ini, Sabtu (26/12/2020).

"Beban Keluarga (Tanda silang) Beban Timsar (Tanda Centang)," tulis akun tersebut memberi narasi unggahannya.

Dalam video tersebut tampak sejumlah orang sedang menikmati makanan di tengah derasnya arus sungai. Diduga, mereka makan di sebuah warung yang memang berkonsep makan di tengah sungai.

Beberapa meja terlihat dipenuhi pelanggan dan makanan yang di sediakan. Tampak pula pelayan sedang menata meja serta menghidangkan santapan pesanan pelanggan.

Pelanggan-pelanggan tersebut terlihat tidak peduli dengan derasnya aliran sungai. Bahkan pakaian yang mereka kenakan sampai basah pun mereka terlihat cuek.

Hingga artikel ini dibuat, video unik tersebut telah dilihat sebanyak 119 ribu kali tayangan dan diberondong komentar-komentar warganet.

"INI MAKANNYA EMANG PADA GA WAS-WAS GITU YA? TAKUT TERHANYUT BERSAMA BAYANGANMU," celetuk warganet dengan nama akun @piuu***

"Amit-amit... Kalo misal tiba-tiba ada banjir bandang gimana. Duh mbok ya tolong gitu loh.. Belom lagi kalo ada ta,* lewat," sahut warganet lainnya @ayuse***

"Tempat yang bagus didatengin bersama mantan, pas makan pura-pura bersin aja biar dia kaget terus anyutt. Uwuwww," timpal akun @Saingan***

Meski begitu, belum diketahui pasti di mana lokasi restoran dengan konsep yang dinilai berbahaya tersebut.(fem/sr)