Beauty

[Beauty][bsummary]

Health

[Health][bsummary]

Fashion

[Fashion][bsummary]

Lifestyle

[Lifestyle][twocolumns]

Celebrity

[Celebrity][bleft]

Parenting

[Parenting][bsummary]

Community

[Community][bsummary]

Enterpreuner

[Enterpreuner][twocolumns]

Culinary

[Culinary][bsummary]

Travelling

[Travelling][twocolumns]

Telur Retak Rentan Terkontaminasi Bakteri Salmonella, Jangan Dikonsumsi!



FEMINIA-Sering kali telur pecah atau retak dalam perjalanan pulang dari pasar atau supermarket. Lantas, apakah aman telur yang pecah itu untuk dikonsumsi?

Telur merupakan salah satu makanan bernutrisi yang dibutuhkan tubuh. Sebagai sumber protein yang baik, telur sudah jadi sumber makanan yang populer di tengah masyarakat.

Selain sebagai sumber protein, telur juga mengandung banyak gizi lainnya. Satu butir telur mengandung vitamin A, asam folat, vitamin B5, vitamin B12, vitamin B2, fosfor, selenium, vitamin D, vitamin E, vitamin K, vitamin B6, kalsium, dan seng.

Tapi, apakah telur yang pecah aman untuk dimakan? Apa yang harus dilakukan jika Anda menemukan telur yang telah pecah? Sebuah studi yang diterbitkan dalam Asian-Australian Journal of Animal Sciences menemukan bahwa telur yang pecah sangat menurunkan kualitas.

Mengutip Live Strong, telur yang pecah juga disebut meningkatkan risiko kontaminasi. Food and Drug Administration menjelaskan, telur pecah kerap terkontaminasi dengan bakteri Salmonella yang dapat menyebabkan keracunan makanan. FDA bahkan memperkirakan bahwa konsumsi telur yang terkontaminasi menyebabkan 79 ribu kasus keracunan makanan dalam setahun di Amerika Serikat.

Beberapa gejala keracunan yang muncul di antaranya muntah, diare, kram perut, dan demam. Gejala bisa muncul 12-72 jam setelah mengonsumsi telur yang terkontaminasi. Gejala keracunan bisa berlangsung hingga tujuh hari.

Sekelompok orang tertentu bahkan disebut menghadapi risiko yang lebih serius hingga mengancam nyawa. Kelompok ini termasuk anak-anak di bawah usia 5 tahun, lansia, ibu hamil, dan orang dengan kekebalan tubuh yang lemah.

Namun, Anda tak perlu khawatir. Ada cara yang bisa Anda lakukan jika mendapatkan telur yang retak.

Menukil lama Egg Safety, jika telur retak dalam perjalanan pulang, pecahkan telur dan masukkan ke dalam wadah bersih. Tutup wadah dengan rapat dan taruh di dalam lemari pendingin selama dua hari.

Pastikan pula untuk memasak telur secara menyeluruh dengan putih dan kuning telur yang mengeras.

FDA juga menyarankan Anda untuk membeli telur yang ditaruh di kemari pendingin. Pastikan telur bersih dan tak ada retakan. Setibanya di rumah, segera masukkan telur ke dalam lemari pendingin dengan suhu lebih rendah dari 4 derajat Celcius.

Jika telur yang retak dalam perjalanan pulang, Anda disarankan untuk memecahkannya dan menaruhnya di wadah bersih. Tutup wadah dengan rapat dan simpan di lemari pendingin selama dua hari.(fem/cnn)