Beauty

[Beauty][bsummary]

Health

[Health][bsummary]

Fashion

[Fashion][bsummary]

Lifestyle

[Lifestyle][twocolumns]

Celebrity

[Celebrity][bleft]

Parenting

[Parenting][bsummary]

Community

[Community][bsummary]

Enterpreuner

[Enterpreuner][twocolumns]

Culinary

[Culinary][bsummary]

Travelling

[Travelling][twocolumns]

Susah Turun Berat Badan? Kenali Ragam Penyebabnya


FEMINIA-Penyebab berat badan susah turun bisa bervariasi bergantung kebiasaan dan pola makan.

Meski sudah mencoba diet ketat dan olahraga, namun ada banyak faktor yang memengaruhi keberhasilan program penurunan berat badan.

Untuk itu, kenali penyebab berat badan susah turun agar segala usaha keras Anda tak sia-sia, melansir berbagai sumber.

1. Tidak Membuat Jurnal

Memantau segala jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi dalam catatan harian dapat membantu program diet Anda.

Hal ini bahkan telah dibuktikan dalam penelitian yang menunjukkan bahwa orang yang membuat jurnal makanan akan lebih besar kemungkinannya berhasil menurunkan berat badan dan mempertahankannya.

Merujuk WebMD, orang yang membuat catatan harian tentang makanannya 6 hari dalam seminggu dapat turun berat badan sekitar dua kali lebih banyak daripada yang tidak.

Tanpa membuat catatan makanan, orang sering tak menyadari batasan porsi dan jenis makan yang dimakan.

2. Tidak Makan Cukup Protein

Buang anggapan bahwa diet cuma makan sayur dan buah saja. Ketika diet, justru tubuh membutuhkan energi untuk pembakaran kalori setiap harinya.

Di sinilah peran protein untuk memicu metabolisme. Mengonsumsi protein setidaknya 25-30 persen kalori dapat meningkatkan metabolisme hingga 80-100 kalori per hari.

Dengan mengonsumsi protein secara cukup, dapat mengurangi beberapa ratus kalori per harinya. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa protein dapat membuat Anda cepat kenyang sehingga lebih sedikit makan.

Ini karena kandungan protein mengurangi tingkat hormon kelaparan yang disebut ghrelin.

Waktu yang tepat untuk mengonsumsi protein saat diet adalah saat sarapan. Studi menunjukkan bahwa orang yang menyantap menu sarapan berprotein tinggi dapat menekan rasa lapar maupun keinginan ngemil sepanjang hari.

3. Sering Minum Minuman Manis

Kita seringkali lupa bahwa kalori tak hanya terkandung dalam makanan saja. Dalam minuman manis seperti kopi susu, minuman boba, soda, minuman ringan, jus buah dengan ekstra gula, alkohol, bir, dan minuman berenergi mengandung tinggi kalori yang memicu peningkatan berat badan.

Jadi meskipun Anda membatasi makanan secara ketat tapi tidak membatasi jenis minuman manis tersebut, berat badan akan susah untuk turun.

Menghindari semua jenis minuman mengandung gula adalah strategi penurunan berat badan yang sangat baik.

Anda bisa mengganti minuman yang lebih sehat, tinggi nutrisi, namun tetap rendah kalori seperti susu kedelai dan susu almond ketimbang susu sapi.

Teh hijau juga bisa menjadi opsi karena bebas kalori sehingga tak akan menambah ukuran lingkar pinggang. Kandungan katekin pada teh hijau juga disebut membantu menurunkan berat badan.

4. Tidak Makan Makanan Utuh


Menurunkan berat badan tak cuma memangkas porsi makan menjadi lebih sedikit. Apabila program diet ingin berhasil, perbanyak jenis makanan utuh (whole food) ketimbang makanan hasil olahan.

Makanan utuh adalah makanan yang masih dalam wujud aslinya. Tidak dicampur dengan bahan lain seperti gula, pati, perasa, atau bahan pengawet lainnya yang memicu kenaikan berat badan.

Karena masih dalam wujud alami, makanan utuh tidak akan membuat ketagihan. Selain itu, kandungannya nutrisinya masih utuh, kaya serat, vitamin, dan mineral.

Cobalah ganti kentang goreng atau kripik kentang dengan kentang rebus, hindari nugget dengan lebih memilih dada ayam panggang, kemudian kacang-kacangan, telur, serta sayuran.

Mengonsumsi makanan utuh dapat membantu menekan nafsu makan berlebih lantaran membuat cepat kenyang daripada makanan olahan.

5. Jarang Olahraga

Kurang olahraga bisa menjadi salah satu penyebab berat badan susah turun. Olahraga adalah cara efektif untuk mempercepat pembakaran lemak terutama di bagian tengah tubuh. Anda bisa memilih jenis olahraga untuk menurunkan berat badan.

Misalnya, olahraga kardio seperti lari, bersepeda, berenang, senam aerobik, zumba, pilates atau dapat meningkatkan detak jantung dan sangat efektif dalam membakar lemak yang menumpuk di sekitar perut, paha, dan lengan.

Atau bisa juga memilih olahraga angkat beban yang membantu mempertahankan massa otot, memacu metabolisme, dan membuat tubuh tetap kencang.

6. Makan Berlebihan

Perilaku makan berlebihan (binge eating) seringkali dialami oleh pelaku diet yang ingin balas dendam setelah sekian waktu membatasi makan.

Efek buruk makanan berlebihan tak cuma pada makanan cepat saji.

Menyantap makanan yang relatif sehat seperti kacang-kacangan, cokelat hitam, keju, susu, jus buah yang terlalu banyak juga lama-kelamaan bisa meningkatkan berat badan.

Meskipun makanan itu dinilai menyehatkan, tetap konsumsi dengan porsi wajar karena nilai kalorinya tetap ada. Merujuk Healthline, makan berlebih dalam sehari dapat merusak program diet yang telah dijalankan selama seminggu penuh.

7. Mengonsumsi Makanan Cepat Saji

Makanan cepat saji atau fast food adalah pilihan praktis untuk mengganjal perut lapar ketika sedang sibuk.

Namun menurut penelitian, orang yang sering makan makanan cepat saji lebih dari dua kali seminggu cenderung mengalami kenaikan berat badan sekitar 4,5 kilogram lebih banyak daripada mereka yang jarang makan makan fast food.

Selain menyajikan makanan olahan, makanan cepat saji pastinya dihidangkan dengan topping saus, mayones, kentang goreng, dan menu lain yang telah diproses secara berat, seperti diberi tambahan pewarna, pengawet, perasa yang dapat merusak diet Anda.

8. Kurang Tidur

Tidur merupakan faktor terpenting untuk menjaga kesehatan fisik, mental, serta berat badan Anda.

Studi menunjukkan bahwa kurang tidur menjadi pemicu terbesar untuk obesitas. Orang dewasa dan anak-anak dengan jam tidur yang buruk masing-masing memiliki risiko 55 persen dan 89 persen lebih tinggi untuk menjadi gemuk.

Penyebabnya, kurang tidur dapat mengganggu metabolisme tubuh dan membuat Anda melewatkan sarapan.

Cobalah untuk mengatur kembali jadwal tidur dan hindari begadang agar metabolisme dan kadar gula darah tetap terjaga.

9. Tidak Mengurangi Karbohidrat

Penelitian menunjukkan karbohidrat dapat meningkatkan kenaikan berat badan dan memicu obesitas. Terlebih bagi Anda yang sedang diet, hindari makanan tinggi karbohidrat seperti nasi putih, roti, mi, pasta, kue-kuean, kentang goreng.

Makanan tersebut mengandung tinggi indeks glikemik yang dapat menstimulasi produksi lemak dan peradangan.

Kurangi asupan karbohidrat tersebut dengan memperbanyak protein, sayur, dan buah agar penurunan berat badan lebih efektif dan memberikan hasil maksimal.

10. Kurang Minum Air Putih

Minum air putih bisa bermanfaat untuk menurunkan berat badan dengan lebih cepat. Penelitian menguji pelaku diet yang minum air putih sebelum makan selama 12 minggu.

Mereka yang minum setengah liter air 30 menit sebelum makan berhasil menurunkan berat badan 44 persen lebih banyak daripada mereka yang tidak.

Tak hanya membuat perut terasa lebih kenyang, air putih terbukti meningkatkan proses pembakaran kalori sebesar 24-30 persen selama 1,5 jam, merujuk Healthline.

Selain itu, tahan keinginan minum-minuman manis dan menggantinya dengan air putih dapat mempercepat penurunan berat badan secara signifikan.

11. Gangguan Kesehatan

Di samping faktor gaya hidup tak sehat seperti pola makan buruk dan tidak berolahraga, kondisi medis juga dapat menjadi penyebab berat badan susah turun.

Gangguan kesehatan ini bisa membuat penderitanya gampang gemuk dan sangat sulit menurunkan berat badan, antara lain:

  • Hipotiroidisme: Kondisi penyakit yang menyebabkan kelenjar tiroid tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Akibatnya, metabolisme akan lebih lambat dan tubuh akan menyimpan lebih banyak lemak ketimbang yang dibakar.
  • Sindrom ovarium polikistik (Polycystic Ovarian Syndrome/PCOS): PCOS merupakan gangguan ketidaksuburan pada wanita lantaran produksi hormon androgen yang berlebihan dan hormon insulin yang tinggi.
  • Sleep apnea: Gangguan tidur ini disebut menurunkan leptin atau hormon penekan nafsu makan dan meningkatkan ghrelin sehingga dapat meningkatkan keinginan untuk makan makanan padat kalori.
  • Stres: Saat stres, tubuh akan menghasilkan hormon kortisol yang membuat tubuh menyimpan lemak, terutama di sekitar pinggang, pinggul, dan paha.
  • Depresi: Banyak orang yang mengalami depresi beralih ke makan untuk meredakan tekanan emosional.
  • Perubahan hormonal: Beberapa wanita mungkin mengalami kenaikan berat badan saat mengalami perubahan hormon, seperti masa pubertas, kehamilan, dan menopause.


Itulah 11 penyebab berat badan susah turun. Upaya penurunan berat badan membutuhkan kerja keras dan kesabaran.

Yang terpenting supaya berat badan segera turun adalah mempertahankan defisit kalori melalui diet sehat dan dikombinasikan dengan olahraga serta pola tidur yang baik.[fem/cnn]