FEMINIA- Mengangkat beban kurang dari satu jam seminggu dapat mengurangi risiko serangan jantung atau stroke hingga 40 hingga 70%. Studi yang dilakukan oleh Iowa State University menemukan bahwa latihan ketahanan dan penyakit kardiovaskular, menunjukkan manfaat latihan kekuatan tidak tergantung pada aktivitas aerobik.
Aerobics Center Longitudinal Study, diterbitkan dalam Medicine and Science in Sports and Exercise, menganalisis hampir 13.000 orang dewasa.
Tiga hasil kesehatan diukur, yakni kejadian kardiovaskular seperti jantung dan stroke yang tidak mengakibatkan kematian, semua kejadian kardiovaskular termasuk kematian dan semua jenis kematian.
Dilansir Express, Sabtu (12/12) profesor kinesiologi, DC Lee mengatakan bahwa latihan ketahanan mengurangi risiko ketiganya.
"Hasilnya menggembirakan, tetapi akankah orang menjadikan angkat beban sebagai bagian dari gaya hidup mereka? Akankah mereka melakukannya dan mematuhinya? Itu pertanyaan jutaan dolar," kata DC Lee.
Banyak penelitian tentang latihan kekuatan difokuskan pada kesehatan tulang, fungsi fisik dan kualitas hidup orang dewasa yang lebih tua.
Dalam hal mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, kebanyakan orang memikirkan untuk berlari atau aktivitas kardio lainnya. Tapi Less mengatakan angkat berat sama baiknya untuk jantung, dan ada manfaat lain yang bisa didapat.
Lee dan koleganya juga mengamati hubungan antara latihan ketahanan dan diabetes, serta kolesterol tinggi. Dua penelitian yang dipublikasikan di Mayo Clinic Proceedings, menemukan bahwa latihan ketahanan menurunkan risiko keduanya.(fem)