FEMINIA-Akhir-akhir ini dunia maya dihebohkan dengan cuitan seorang netizen yang mengaku pasien Covid-19 berhubungan intim dengan tenaga kesehatan (nakes) saat sedang menjalani masa isolasi di RS Darurat Wisma Atlet, Jakarta.
Namun, hingga saat ini belum diketahui tentang benar tidaknya cuitan tersebut. Pihak-pihak berwajib, dalam hal ini, Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) masih melakukan pemeriksaan, terutama perawat terkait.
Kabar ini pun membuat netizen bertanya-tanya mengenai kemungkinan Covid-19 menular melalui aktivitas seksual.
Bisakah Covid-19 menular lewat seks?
Menurut laman kesehatan Mayo Clinic, saat ini belum diketahui secara pasti apakah virus keluarga corona itu bisa menular melalui cairan mani atau sperma.
Namun, beberapa penelitian telah menemukan bahwa dalam mani seseorang yang terinfeksi Covid-19 juga ditemukan sel-sel virus itu.
"Saat ini tidak ada bukti bahwa virus Covid-19 ditularkan melalui air mani atau cairan vagina, tetapi virus tersebut telah terdeteksi pada air mani orang yang sedang atau sedang dalam masa pemulihan dari virus tersebut. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah virus Covid-19 dapat ditularkan secara seksual," tulis laporan itu, dikutip Sabtu (26/12).
Meski belum terbukti penularan terjadi lewat hubungan seks, namun menurut University of Maryland, hubungan seks memberikan risiko penularan yang cukup tinggi.
Pasalnya dalam hubungan mesra itu tidak ada jarak antara kedua pihak dan dalam hubungan seks juga berarti terjadi hubungan yang intim lainnya seperti berciuman. Hal ini meningkatkan risiko terpapar Covid-19 dari droplet yang dihasilkan via mulut dan hidung.
Melihat risiko yang tinggi dalam berhubungan seksual pada masa pandemi Covid-19 ini, beberapa studi telah merekomendasikan pedoman hubungan seks.
Melansir CNN Indonesia, Harvard Medical School misalnya telah memberikan rekomendasi bagi Anda yang ingin memuaskan hasrat seksual di tengah pandemi Covid-19. Rekomendasi itu berupa menggunakan masker dan tidak berciuman saat berhubungan seks.
Selain itu dalam ulasan terbaru bertajuk "Sexual Health in the SARS-CoV-2 Era" itu, peneliti juga mengurutkan peringkat aktivitas seksual dari yang berisiko tinggi hingga rendah terhadap penularan Covid-19 untuk dijadikan patokan bagi masyarakat yang ingin berhubungan seks.
Berikut daftar peringkatnya:
1. Menahan nafsu seksual
Menahan nafsu seksual dinilai berisiko rendah terhadap penularan. Namun, hal ini diprediksi sulit untuk dilakukan sebagian orang.
2. Masturbasi
Masturbasi menjadi salah satu pilihan aman bagi pasien yang ingin memenuhi kebutuhan seksual tanpa takut tertular Covid-19. Masturbasi berisiko rendah terhadap penularan karena dapat dilakukan tanpa kontak langsung dengan orang lain.
3. Seks virtual
Seks virtual termasuk di antaranya cyber sex dan phone sex. Namun, para peneliti memperingatkan resiko bahaya kejahatan seksual online yang mengancam.
4. Berhubungan seks dengan orang dalam satu rumah
Berhubungan seksual dengan seseorang atau pasangan yang tinggal dan menjalani karantina mandiri bersama dalam satu rumah lebih dianjurkan, pasalnya cara ini dinilai lebih aman karena anda lebih mengetahui keadaan orang lain di sekitar anda. Namun agar keamanan lebih terjamin tetap gunakan masker saat berhubungan seksual.
5. Berhubungan seks dengan seseorang yang tidak bersama
Pada kasus ini, pasien harus diberikan konseling mengenai risiko penularan Covid-19. Pasalnya, aktivitas seks ini memiliki risiko tinggi terhadap penularan. Namun bila pasien ngotot tak mengindahkan konseling itu, pasien disarankan untuk mengenakan masker dan tidak berciuman selama berhubungan seksual. Selain itu mandi sebelum dan sesudah berhubungan seksual juga disarankan.(fem/cnbc)