Beauty

[Beauty][bsummary]

Health

[Health][bsummary]

Fashion

[Fashion][bsummary]

Lifestyle

[Lifestyle][twocolumns]

Celebrity

[Celebrity][bleft]

Parenting

[Parenting][bsummary]

Community

[Community][bsummary]

Enterpreuner

[Enterpreuner][twocolumns]

Culinary

[Culinary][bsummary]

Travelling

[Travelling][twocolumns]

Cara Menyusui Bayi Prematur


FEMINIA - Bagi bayi yang dilahirkan secara prematur, air susu ibu (ASI) menjadi hal yang sangat penting diberikan untuk menjaganya tetap tumbuh dengan baik dan sehat. Namun, tak mudah untuk menyusui bayi prematur.

Bayi yang terlahir prematur mungkin tidak dapat langsung disusui atau mungkin belum mampu menyusu seperti bayi yang lahir cukup bulan. Itu karena bayi yang lahir sekitar 32 minggu atau prematur tidak dapat mengoordinasikan mengisap, menelan, dan bernapas dengan cukup baik untuk mengisap ASI dari payudara.


"Bayi kurang dari 37 minggu tidak akan cukup kuat mengonsumsi cukup nutrisi lewat mulutnya untuk menambah berat badan," kata perawat bersertifikat, Cheryl Bird yang dikutip dari Very Well Family.


Kapan bayi prematur siap disusui?

Mengutip Baby Center, kesiapan ini tergantung pada seberapa awal bayi prematur dilahirkan, Bunda. Ini juga dinilai dari kebutuhan hingga kesehatannya secara keseluruhan.


Saat bayi siap untuk disusui, maka hal ini akan berjalan dengan baik jika didukung dengan hal lain yang baik pula. Oleh karena itu, ibu menyusui hanya perlu bersabar untuk menunggu dan memastikan si kecil siap dengan seluruh aspeknya.


Penting untuk diingat, tetaplah untuk memberikan ASI yang sudah diperas, dan menyusui bayi dengan metode skin to skin. Untuk menstimulasi dan membantu bayi untuk berlatih menyusu dari payudara, dengan menawarkan payudara yang dikeringkan sebelum atau selama menyusu.


Mengisap ASI seperti ini, tanpa ASI yang mengalir dapat membantu bayi untuk lebih cepat menyusu melalui mulut. Ketika bayi sudah siap untuk menyusu langsung dari payudara, awalnya si kecil mungkin hanya bisa mengisap beberapa tetes. Namun kemampuan tersebut akan terus berkembang seiring berjalannya waktu.


Cobalah untuk tidak merasa kecil hati jika bayi belum melakukan pelekatan dengan tepat saat menyusu, karena mungkin hal tersebut masih menyulitkan untuk dilakukan bayi prematur, dan membutuhkan lebih banyak waktu untuk mempelajarinya.


Selain itu, lambatnya bayi dalam melakukan pelekatan yang benar juga dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti kesulitan untuk mengoordinasikan pernapasan dengan mengisap, dan menelan.


Ada beberapa cara yang bisa Bunda lakukan untuk menyusui bayi prematur, Bunda. Sebagaimana yang sudah HaiBunda rangkum dari beberapa sumber, berikut beberapa cara tersebut:


1. Pompa ASI

Karena ada beberapa bayi prematur yang tak dapat langsung menyusu dari payudara, maka ada baiknya ibu memompa ASI lebih awal sebelum kelahiran, Bunda.


"Ibu menyusui dapat memperoleh pasokan ASI yang berlimpah menggunakan pompa ASI jika dipompa lebih awal, sering, dan baik," ucap Bird.


  • Pompa lebih awal

Idealnya sesi pemompaan pertama harus dilakukan dalam waktu 6 jam setelah bayi lahir.


  • Pompa sesering mungkin

Sebaiknya memompa sekitar 8 kali sehari. Ibu harus memompa setiap 2 hingga 3 jam di siang hari, dan setiap 3 hingga 4 jam di malam hari atau selama bekerja.


  • Pompa dengan baik

Jika membeli pompa ASI, belilah pompa elektrik yang bagus, dan berkualitas. Bird menyarankan agar ibu menyusui memulai pompa ASI dengan cara manual menggunakan tangan, kemudian dapat dilanjutkan dengan pompa elektrik. Cara tersebut berguna untuk merangsang suplai ASI agar terus diproduksi, dan keluar dengan deras.


"Mintalah bantuan spesialis laktasi selama sesi pemompaan awal Anda. Anda mungkin juga ingin mempertimbangkan untuk menggabungkan memompa dengan tangan dengan memompa elektrik untuk meningkatkan suplai ASI Anda," saran Bird.


ASI pertama atau yang disebut kolostrum merupakan bagian terpenting untuk diberikan pada bayi. Ini adalah susu yang kaya nutrisi dan meningkatkan kekebalan bayi dari beberapa risiko yang mengancam di kemudian hari.

Untuk mendapatkannya, pompa payudara dengan cara manual ke dalam cangkir karena Bunda hanya akan mendapatkan beberapa tetes. Kemudian, alihkan dengan menggunakan pompa untuk merangsang suplai ASI. Setelah itu, berikan kepada bayi secara perlahan, lewat s.


Mengutip BellyBelly, cara ini untuk meningkatkan pemberian ASI. Caranya, dengan menempatkan bayi di antara payudara. Metode skin to skin menjadi hal yang penting bagi bayi prematur. Jika ini terus diterapkan, maka ini akan bermanfaat untuk:

  • Menjaga suhu tubuh bayi menjadi normal
  • Menjaga bayi tetap tenang
  • Memberikan kesempatan pada bayi untuk menempel di payudara demi mendapatkan kenyamanan
  • Membangun ikatan atau bonding antara ibu dan anak
  • Membantu merangsang produksi ASI

"Metode memeluk skin to skin dapat membantu mempermudah proses menyusui bagi ibu dan bayi," kata Bird.


3. Kenalkan pada payudara

Jika sudah memungkinkan, Bunda bisa mengenalkan payudara kepada bayi secara bertahap, dimulai dengan satu atau dua kali setiap hari. Tak jarang bayi prematur tertidur selama menyusui atau terlalu lelah untuk menyusui pada beberapa kesempatan.


Nah, saat bayi sudah mulai menyusu, dan menelan dengan baik, tingkatkan waktu menyusu.


4. Bantu posisi dan pelekatan

Selain itu, bantu bayi untuk melakukan pelekatan yang tepat pada puting payudara supaya menyusunya lebih baik. Posisi menyusui dengan gendongan ketiak atau football, dengan bayi ditopang di atas bantal, cocok untuk ibu yang memiliki bayi prematur.


5. Gunakan pelindung puting

bayi prematur memiliki tekanan isap intra-oral yang belum sempurna, yang dapat mengurangi jumlah ASI yang didapat saat menyusui. Untuk bayi prematur, pelindung puting atau nipple shield dapat membantu menempelkan payudara, dan meningkatkan jumlah ASI yang didapat bayi.


6. Memanfaatkan human milk fortifier

Bayi yang terlahir sangat prematur seringkali direkomendasikan untuk mendapat human milk fortifier (HMF) atau suplemen tambahan bagi ASI, Bunda. Ini berguna untuk memberikan kebutuhan protein, dan mineral tambahan. Namun sebaiknya konsultasikan kepada dokter atau konsultan laktasi lebih dahulu sebelum memberikan kepada bayi